Transisi Bisnis Perusahaan Migas Asing Ikut Tekan Produksi Minyak RI

Muhamad Fajar Riyandanu
23 November 2022, 15:39
produksi minyak, lifting minyak, produksi migas, lifting migas,
Dok. Chevron
Ilustrasi pengeboran migas.

Pada kesempatan yang sama, Kepala SKK Migas Dwi Soejitpo mengatakan isu transisi energi yang menjadi kecenderungan global saat ini menjadi salah satu hal yang mempengaruhi industri hulu migas.

Guna mengkuti tren tersebut sekaligus mendongkrak lifting minyak nasional, SKK Migas telah mengupayakan kemudahan investasi bagi para pelaku usaha hulu migas agar melakukan pengurangan emisi karbon dan memasukkan investasi pada energi terbarukan dalam strategi portofolio perusahan.

“Kondisi ini memiliki dua sisi. Pertama, investasi migas perlu ditingkatkan karena perlu memasukkan program pengurangan karbon seperti CCUS. Di sisi lain, persaingan untuk mendapatkan investasi di bidang migas semakin meningkat,” kata Dwi.

Terlepas dari adanya transisi energi menuju energi terbarukan, Dwi mengatakan bahwa Indonesia masih perlu memaksimalkan potensi migas, terutama gas bumi, guna memastikan ketahanan dan keterjangkauan energi nasional dalam proses menuju Net-Zero Emission.

Adapun SKK Migas menyampaikan kebutuhan investasi jangka panjang di sektor industri hulu migas US$ 179 miliar atau lebih dari Rp 2,7 kuadriliun dengan asumsi kurs Rp 15.518 per dolar AS, untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.

Selain itu, proyeksi besaran investasi tersebut juga digunakan untuk pembangunan proyek memenuhi target emisi nol bersih dan produksi energi terbarukan, seperti pengembangan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG).

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...