Bos PLN: Kelebihan Listrik Karena Perhitungan Pemerintah Meleset

Muhamad Fajar Riyandanu
8 Februari 2023, 16:49
kelebihan listrik, pln, oversupply
Dok PLN
Ilustrasi pembangkit listrik PLN.

“Artinya pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak dibarengi pertumbuhan permintaan listrik yang tinggi. Tapi kalau pertumbuhan ekonomi basisnya industri maka korelasinya naik lagi,” ujar Darmawan.

Meski serapan listrik domestik saat ini belum optimal, program pengadaan listrik 35 ribu MW terus berjalan sehingga menimbulkan kondisi oversupply listrik yang berlangsung hingga saat ini. “Proyek itu sudah ditenderkan semua,” kata Darmawan.

Kendati demikian, PLN tengah berupaya untuk mengurangi suplai listrik dari proyek pengadaan listrik 35 ribu MW dengan mengundurkan jangka waktu hingga membatalkan kontrak pembangunan pembangkit listrik. “Kami sebut sebagai renegosiasi, sehingga kami berhasil mengurangi beban take or pay sekitar Rp 40 triliun,” ujar Darmawan.

Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah mengatakan oversupply listrik domestik berpotensi terus membengkak seiring masuknya pasokan dari energi baru dan terbarukan (EBT). Di sisi lain, pertumbuhan permintaan listrik hanya mencapai 5-6% setiap tahun.

Kondisi ini menimbulkan beban bagi keuangan negara karena pemerintah tetap menanggung oversupply tersebut. "Karena memang take or pay, ya harus bayar, setiap 1 gigawatt itu Rp 3 triliun meskipun dia nggak bisa diapa-apain," kata Said dalam rapat panja RAPBN 2023, Senin (12/9/2022).

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...