Mitigasi Batu Bara Tersendat, Program Kompor Listrik Bisa Dijalankan

Muhamad Fajar Riyandanu
18 Maret 2023, 09:39
Mitigasi Batu Bara Tersendat, Program Kompor Listrik Bisa Dijalankan
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/rwa.
Petambak memeriksa mesin pompa air yang dimodifikasi menggunakan bahan bakar gas LPG di Desa Wanantara, Sindang, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (14/10/2022). Petambak ikan di daerah itu memilih mesin pompa air modifikasi berbahan LPG karena dinilai lebih irit dibandingkan memakai bahan bakar minyak (BBM), yaitu dengan durasi 15 jam mengopersikan mesin pompa air membutuhkan satu tabung gas LPG 3 kg, sedangkan menggunakan BBM membutuhkan 10 liter pertalite atau solar.

Penggunaan kompor listrik induksi dinilai bisa memangkas impor LPG yang menjadi beban APBN. Kementerian ESDM mencatat mayoritas LPG dikonsumsi sektor rumah tangga sebanyak 96%. Disusul sektor komersial 2,5% dan industri 1,5%. Sejauh ini, Indonesia telah mengimpor LPG senilai Rp 80 triliun dari total kebutuhan Rp 100 triliun.

Sementara subsidi LPG yang diberikan pemerintah mencapai Rp 70 triliun. Konsumsi LPG pada tahun 2021 mencapai 7,95 juta ton, dengan 6,4 juta ton berasal dari impor.

IESR mencatat, terdapat potensi penghematan subsidi LPG mencapai 1-2 juta per tahun per rumah tangga yang beralih ke kompor listrik, kisaran ini tentu tergantung dari seberapa sering rumah tangga tersebut memasak.

Peneliti IESR Faris Adnan mengatakan, jika dibandingkan dengan DME, emisi dari kompor listrik lebih rendah 34% pada 2025 dan 46% pada 2030, dengan asumsi produksi DME tidak dilengkapi teknologi CCS sehingga menghasilkan emisi yang tinggi.

Lebih lanjut, ujar Faris, apabila 1,4 juta metrik ton per tahun DME yang digunakan untuk memasak diganti dengan listrik, maka pada tahun 2025 diprediksi dapat menghemat emisi sebesar 2,92 juta ton CO2 dan 3,94 juta ton CO2 pada tahun 2030.

"Selain itu, peralihan 1,4 juta metrik ton DME ke listrik ini dapat meningkatkan permintaan listrik sebesar 7,2 TWh per tahunnya," ujar Faris.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...