Harga Batu Bara Anjlok Lebih dari 50%, Ekspor dari Indonesia Naik

Tia Dwitiani Komalasari
26 Mei 2023, 09:55
Pekerja melintas di dekat kapal tongkang pengangkut batubara di kawasan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/1/2022).
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Pekerja melintas di dekat kapal tongkang pengangkut batubara di kawasan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/1/2022).

Westpac Australia mengatakan bulan ini mereka mengharapkan patokan Newcastle rata-rata $193 per ton selama sembilan bulan yang berakhir Desember 2023. Sementara Citi (C.N) mengatakan pada bulan April mereka memperkirakan indeks rata-rata $175 selama 9-12 bulan. Kepala ekonom Australia memperkirakan harga patokan Newcastle rata-rata $212 tahun ini.

"Kami memperkirakan harga batu bara termasuk tolok ukur Newcastle akan tetap didukung sebagian besar karena biaya produksi yang lebih tinggi untuk penambang batu bara," kata Claude dari DBX, menjelaskan mengapa harga kemungkinan tidak kembali ke tingkat pra-invasi, pra-pandemi.

Ekspor Indonesia Naik

Eksportir utama Indonesia dan Australia diperkirakan akan meningkatkan pengiriman untuk memenuhi permintaan yang lebih tinggi dari India dan sebagian Asia Tenggara. Pasokan itu menutupi sedikit penurunan pengiriman dari tempat lain termasuk Rusia.

Kantor kepala ekonom Australia memperkirakan pasokan dari Australia melonjak 7,8% dan ekspor Indonesia naik 2,4%. Sementara impor dari Asia naik 2,3% menjadi 852 juta ton dan pengiriman ke Eropa turun lebih dari 15%. Ekspor dari Rusia diperkirakan akan lebih rendah. 

Namun demikian, produksi batu bara diperkirakan terganggu pola cuaca El Nino. Anjloknya harga gas alam juga diperkirakan akan membantu peralihan Eropa dari batu bara tahun ini.

Di sisi lain,  indikasi pemulihan ekonomi yang lebih lambat dari perkiraan di Cina dapat berdampak lebih besar pada harga. Meskipun negara tirai bambu tersebut meningkatkan impor batu bara tahun ini.

"Stabilitas harga mungkin akan didorong oleh bagaimana pemerintah pusat Cina memutuskan kebijakan energi mereka," kata Ketua WCA Ndlovu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...