Adaro Ungkap Kendala Proyek Hilirisasi Batu Bara Menjadi DME
Dia mengatakan, Adaro Power kini tengah serius untuk mengembangkan produksi listrik hijau dari solar PV supply chain dengan potensi pengembangan hingga lebih dari 1 GWp seiring kebutuhan Singapura akan listrik terbarukan.
"Kami menyediakan listrik ini, harganya jauh lebih tinggi dari harga Indonesia dan harus memakai manufaktur di Indonesia. Jadi kami harus membuat solar PV supply chain di Indonesia," ujarnya.
Selain itu, Adaro Power juga berencana untuk membangun battery energy storage system (BESS) di Batam, Kepulauan Riau dengan kapasitas lebih dari 3 GWh.
Kementerian ESDM mencatat ada 11 perusahaan yang telah berkomitmen dan sudah mempersiapkan proyek hilirisasi batu bara hingga 2030.
Beberapa perusahaan di antaranya yaitu Adaro Indonesia dan Berau Coal yang berencana melakukan gasifikasi batu bara menjadi metanol/dimetil eter, dengan proyeksi kebutuhan pasokan batu bara mencapai 19,17 juta ton per tahun.