SKK Migas Sebut 40% Gas Blok Masela Sudah Mendapatkan Pembeli Domestik
SKK Migas telah mengunci komitmen perjanjian jual beli gas atau PJBG Blok Masela kepada sejumlah pembeli potensial di pasar domestik. Sebanyak 40% dari total produksi gas Blok Masela akan disalurkan kepada badan usaha milik negara (BUMN) seperti PT PLN (Persero), PT PGN Tbk hingga industri Pupuk.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengatakan kelebihan 60% gas Blok Masela bakal diekspor ke luar negeri. Hal ini seiring dengan meningkatnya permintaan gas alam cair (LNG) di pasar Asia.
“Jepang itu juga membutuhkan dan ada pihak lain yang sudah berkomunikasi untuk mengikat komitmen lebih jelas,” kata Dwi di Gedung Nusantara I DPR Jakarta pada Selasa (13/6).
Dwi berharap komitmen kepastian pembeli gas memicu stimulus bagi penentu kelanjutan proyek pengembangan lapangan gas yang memiliki cadangan sebesar 4 triliun kaki kubik (TCF) tersebut.
Dwi juga menyambut baik kabar positif dari Menteri ESDM Arifin Tasrif. Arifin sebelumnya mengatakan alih aset 35% hak partisipasi Shell kepada Pertamina bisa rampung akhir bulan ini.
Potensi monetisasi Blok Masela kian terbuka seiring hasil eksplorasi Inpex Corporation yang telah menemukan 10 sumur potensial. Dengan temuan tersebut, Pertamina kian serius untuk berpartisipasi dalam pengembangan lapangan gas yang berlokasi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku itu.
“Pasar LNG sekarang cukup bagus, karena gas menjadi energi transisi. Market-nya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” ujar Dwi.