Pakar Energi: Pertalite Diganti Pertamax Green 92 Bisa Picu Inflasi

Muhamad Fajar Riyandanu
31 Agustus 2023, 11:16
Pertalite
ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi/foc.
Petugas melayani pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Kota Bnegkulu, Provinsi Bengkulu, Jumat (31/3/2023).

PT Pertamina berencana menghentikan distribusi Pertalite dan menggantinya dengan produk baru jenis Pertamax Green 92 tahun depan, demi mengurangi emisi dari sektor transportasi. Pakar energi menilai rencana itu berpotensi mengerek harga jual bahan bakar minyak (BBM) dan memicu inflasi.

Sebelumnya, Pertamina akan mengalihkan jatah subsidi BBM Pertalite beroktan 90 ke BBM jenis Pertamax Green 92, yakni hasil campuran Pertalite dengan kandungan 7% bioetanol alias E7.

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro, menganggap langkah Pertamina untuk memangkas produksi emisi dari sektor transportasi melalui pemberian subsidi kepada BBM oktan lebih tinggi merupakan solusi yang keliru.

Pengalihan distribusi Pertalite kepada Pertamax Green 92 juga berpotensi mengerek harga penjualan BBM pada level produk paling bawah. Hal itu dapat memicu penurunan daya beli masyarakat, sehingga membawa dampak munculnya inflasi.

"Jika kualitas BBM dinaikan apa mengurangi emisi? Tentu mengurangi tapi dalam kasus ini naiknya hanya dua dan masih sama-sama BBM," kata Komaidi saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Kamis (31/8).

Menurut dia, pengurangan produksi emisi dari kendaraan bermotor dapat dilakukan dengan mengalokasikan subsidi lebih untuk tarif kendaraan umum, seperti Transjakarta, moda transportasi Lintas Raya Terpadu atau LRT, Moda Raya Terpadu (MRT), hingga Kereta Rel Listrik alias KRL.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...