ESDM Sebut Penambahan Mitra Baru Blok Masela Tergantung Inpex
Pertamina memaparkan proses produksi dan penyimpanan LNG di Blok Masela akan menggunakan fasiltas infrastruktur unit regasifikasi penyimpanan terapung alias floating storage and regasifiation unit (FSRU).
Fasilitas tersebut berupa kapal khusus untuk transit dan mentransfer gas yang diangkut dari lokasi ekplorasi di lepas pantai ke kilang LNG di daratan (onshore) Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Nicke menyebut skema dan alur produksi LNG Blok Masela nantinya dapat berjalan efisien dan efektif. Produksi LNG Blok Masela juga akan dilengkapi oleh teknologi carbon capture, utilization and storage (CCUS) di area onshore.
“Sampai hari ini kami menyakini ini cara yang paling cepat dan efektif yang bisa mengakomodasi semua aspirasi yang ada,” kata Nicke.
Di sisi lain, pemerintah bersikeras untuk menjalankan Blok Masela di wilayah onshore. Silang pendapat itu berujung pada sikap Shell untuk mundur dari proyek Abadi LNG Blok Masela pada Juli 2020.
Alhasil, proyek yang awalnya ditargetkan onstream atau berproduksi pada 2027 itu harus mundur hingga 2029 mendatang. “Pemerintah inginnya dipercepat, harus ke 2029,” ujar Nicke.