APBI: Ada Dua Faktor RI Bisa Kuasai Pasar Ekspor Batu Bara Global

Mela Syaharani
13 November 2023, 14:53
batu bara, ekspor batu bara, apbi
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym.
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (29/11/2022). Pemerintah berencana menaikkan target produksi batu bara nasional dari 663 juta ton pada tahun 2022 menjadi 694 juta ton di tahun 2023.

Selain Indonesia, selama 10 bulan pertama di 2023 ini ekspor batu bara juga diisi oleh Australia 19,4%, Rusia 10,8%, Afrika Selatan 5,9%, Kolombia 5,2%, Amerika Serikat 3,3%, dan sejumlah negara lain.

Berbeda dengan yang disebutkan Hendra, Kpler mengindikasikan keberhasilan Indonesia dalam mendominasi pasar ekspor batu bara di dunia didukung oleh beberapa faktor. Pertama, terkait harga batu bara Indonesia yang relatif rendah dibandingkan dengan harga batu bara pesaingnya, seperti Australia.

Menurut data LSEG, harga batu bara termal Indonesia yang menjadi patokan - dengan nilai kalori 4.200 kilokalori per kilogram (kkal/g) - rata-rata sekitar US$ 65 per ton pada 2023. Harga tersebut terpaut jauh dibandingkan harga batu bara dengan kalori 6.200 kkal/kg dipatok US$ 184 per ton yang dikirim dari Newcastle, Australia.

Tak hanya dengan Australia, harga para eksportir batu bara lainnya seperti Kolombia, Afrika Selatan, Mozambik, dan Rusia tercatat berada di kisaran tengah-tengah antara harga Indonesia dan Australia.

Hal ini menguntungkan bagi Indonesia dimana memiliki keunggulan harga yang berkelanjutan dibandingkan dengan negara-negara lain karena kualitas batu bara Indonesia yang lebih rendah dibandingkan dengan kualitas lainnya.

Kedua, biaya pengiriman Indonesia yang lebih rendah dari Australia juga menjadi faktor lain yang menguntungkan. Menurut data Shanghai Shipping Exchange, harga pengiriman satu ton batu bara dari Indonesia ke Cina saat ini sekitar US$ 8-10, lebih murah dibandingkan dengan harga pelayaran Australia-Cina yang mencapai US$ 14-15 per ton.

Ketiga, dari segi waktu juga Indonesia memiliki keunggulan. Sebab waktu perjalanan dari Indonesia ke pusat-pusat impor batu bara utama di Cina dan India juga kurang lebih setengah dari waktu perjalanan dari Australia.

Kondisi ini memberikan keuntungan bagi para eksportir Indonesia untuk mendapatkan kesepakatan spot untuk kargo-kargo yang penting. Alhasil, Indonesia dinilai akan menjadi pilihan utama untuk ekspor batu bara di sisa tahun ini ketika konsumsi batu bara cenderung mencapai puncaknya di belahan bumi utara.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...