Kerek Permintaan Domestik, Smelter Mineral Wajib Pakai Gas Mulai 2024
“Smelter perlu energi listrik yang tinggi. Nah beberapa smelter yang menggunakan pendanaan ataupun yang dipunyai dari negara-negara maju seperti Kanada Amerika Brazil itu mereka tidak mau menggunakan energi yang bersumber dari karbon yang tinggi,” kata dia.
Melihat keadaan ini, Rayendra menyebut hal tersebut dimanfaatkan oleh pemerintah sebagai peluang terbukanya pasar baru di domestik. “Mulai menandatangani kesepakatan komersial untuk memasok energi gas dalam bentuk LNG ke smelter-smelter di Indonesia. Pasokan akan dimulai kalau nggak salah tahun depan,” kata dia.
Sebelumnya, Pakar Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menyampaikan bahwa perluasan proyek hilirisasi mineral penting dilakukan untuk menyediakan ekosistem rantai pasok dalam pengembangan baterai dan kendaraan listrik di dalam negeri.
Kebijakan hilirisasi mineral merupakan proyek jangka panjang yang berdampak pada penurunan pendapatan negara pada awal implementasi larangan ekspor. Namun, hal itu akan mendatangkan hasil positif seiring semakin bertumbuhnya industri pengolahan dan industri penyerap di dalam negeri.
"Pengalaman larangan ekspor nikel itu memaksa hilirisasi dijalankan oleh pengusaha konsorsium atau investor hilirisasi. Saat larangan ekspor nikel, terjadi kehilangan Rp 21 triliun. Tapi dua tahun kemudian setelah hilirisasi berjalan ada nilai tambah sekitar Rp 62 triliun," ujar Fahmy.