Ketegangan di Laut Merah Mereda, Harga Minyak Turun Lebih 1%

Mela Syaharani
3 Januari 2024, 10:28
harga minyak, migas
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Ilustrasi blok minyak dan gas bumi.

"Pasar mengoreksi dirinya sendiri karena tidak ada gangguan pasokan dan mereka berpikir kemungkinan kecil kapal perang Iran akan terlibat dengan kapal perang AS," kata Presiden Lipow Oil Associates, Andrew Lipow. Pasar minyak akan bergerak lebih tinggi apabila terjadi tembakan.

Pada hari Minggu, helikopter-helikopter AS menangkis sebuah serangan oleh pasukan Houthi yang didukung Iran terhadap sebuah kapal kontainer yang dioperasikan oleh perusahaan pelayaran Denmark, Maersk, di Laut Merah. 

Menurut kantor berita Tasnim, di hari berikutnya sebuah kapal perang Iran memasuki Laut Merah. Melihat kondisi ini, Maersk dan perusahaan asal Jerman, Hapag-Lloyd, mengatakan  kapal-kapal peti kemas mereka akan terus menghindari rute Laut Merah yang memberikan akses ke Terusan Suez.

Konflik yang lebih luas dapat menutup jalur air yang penting untuk transportasi minyak. Survei Reuters terhadap para ekonom dan analis memperkirakan harga minyak mentah Brent akan mencapai rata-rata US$$ 82,56 per barel tahun ini, naik sedikit dari rata-rata 2023 sebesar US$ 82,17.

Cina, sebagai konsumen minyak terbesar dunia, menyebut investor sedang menunggu langkah-langkah stimulus ekonomi Beijing setelah aktivitas manufaktur menyusut dalam tiga bulan terakhir. Adanya stimulus ini dapat meningkatkan permintaan minyak dan mendukung harga minyak mentah.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...