SKK Migas Targetkan Ekspor LNG Capai 170 Kargo di 2024
SKK Migas memperkirakan jumlah ekspor gas alam cair (LNG) pada 2024 mencapai 167 hingga 170 kargo. Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi mengatakan, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Memang ada peningkatan produksi kargo LNG yang berasal Tangguh Train 3, hingga saat ini yang sudah terkontrak berkisar 167-170 kargo,” kata Kurnia saat konferensi pers di Jakarta pada Jumat (12/1).
Dengan mulai beroperasinya LNG Tangguh Train 3 tersebut, maka akan menambah jumlah produksi kargo LNG secara keseluruhan pada tahun ini. “Untuk 2024, produksi tambahan sebanyak 40 kargo dari Tangguh, sehingga total produksi mencapai 250 kargo tahun ini,” ujarnya.
Kurnia menyampaikan, komersialisasi LNG juga menyokong penerimaan revenue migas pada 2023 melalui realisasi spot 35-36 kargo LNG pada tahun lalu. Jumlah ini tidak hanya berasal dari Tangguh Train 3 saja, tetapi juga dari Kalimantan.
“Ada peningkatan produksi LNG Bontang oleh ENI, dan Tangguh Train 3. Mengalami kenaikan cukup besar dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya.
Tangguh Train 3 Diresmikan Jokowi
Sebagai informasi, Tangguh Train 3 merupakan proyek yang terletak di Teluk Bintuni, Papua Barat. Proyek ini telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada November lalu. Jokowi menyebut, proyek LNG tersebut merupakan penghasil LNG terbesar di Indonesia.
"Puji dan syukur Alhamdulillah, hari ini kita akan meresmikan Proyek Tangguh Train III, penghasil gas bumi terbesar di Indonesia. Berkontribusi signifikan mendukung target produksi gas 12 standar kaki kubik per hari pada 2030,” ujar Jokowi dalam keterangan resmi pada Jumat (24/11).
Jokowi menyampaikan, bahwa proyek Tangguh Train III dibangun dengan investasi US$ 4,83 miliar atau setara Rp 72,45 triliun. Proyek ini ditargetkan akan meningkatkan kapasitas produksi Tangguh LNG menjadi 11,4 juta ton per tahun.
Meski diresmikan pada November lalu, namun operasi komersial pertama mereka sudah berlangsung pada 19 Oktober 2023. Operasi komersial tersebut ditandai dengan pengiriman kargo LNG pertamanya kepada PLN.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, bahwa mulai beroperasinya kilang LNG ini secara komersial merupakan capaian kemajuan yang luar biasa dari sebuah proyek strategi nasional yang besar.
"Pengapalan pertama kargo LNG ke PLN ini juga memberikan sinyal positif terhadap daya serap gas dalam negeri yang akan digunakan untuk menjawab tantangan energi Indonesia”, kata Dwi.
Kargo LNG pertama ini telah melakukan perjalanan menuju fasilitas regasifikasi PLN di Arun, provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Selain itu, dengan dimulainya operasi Tangguh Train 3 ini akan menambah produksi LNG sebanyak 3,8 juta ton. Bahkan secara tahunan, jumlah produksinya menyentuh angka 11,4 juta ton.