Permintaan Masih Tinggi, Produksi Batu Bara Diramal Lampaui Target
Produksi batu bara Indonesia pada 2023 mencapai hampir 112% dari target. Ketua Indonesian Mining & Energy Forum (IMEF) Singgih Widagdo mengatakan capaian produksi melebihi target ini masih berpeluang terjadi pada target tahun ini.
“Tahun ini targetnya 710 juta ton. Saya perkirakan realisasinya juga akan mendekati,” kata Singgih dalam CORE Indonesia Outlook Ekonomi Sektor-Sektor Strategis 2024 di Jakarta pada Selasa (23/1).
Proyeksi ini didasarkan pada permintaan atau demand yang menurutnya masih akan tetap ada. “Demand kita kan dari Cina dan India, kalau negara lainnya saya lihat sepertinya akan mulai limitasi penggunaan batu bara sesuai dengan target bauran energi,” ujarnya.
Singgih melihat dengan penerapan limitasi untuk mendukung transisi energi maka demand utama batu bara Indonesia hanya berasal dari China dan India. “Demand masih ada karena Cina dan India juga masih membangun PLTU juga,” kata dia.
Melihat seluruh aspek dan faktor, maka Singgih menyebut bahwa realisasi tahun ini akan tetap melampaui target meskipun belum tentu jumlah produksinya akan menyamai volume 2023. “Dengan kondisi ini pasti terjadi kenaikan namun tidak setajam tahun kemarin. Jadi tahun ini bisa jadi 750-775 juta ton produksinya,” ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Lana Saria mengatakan, kenaikan produksi batu bara ini disebabkan penambahan target produksi.