Banyak Temuan Cadangan Baru, ESDM Optimistis Hulu Migas Masih Menarik

Mela Syaharani
24 Januari 2024, 19:12
migas, hulu migas, cadangan migas, kementerian esdm
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Seapup 1 Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ) saat perawatan salah satu sumur minyak dan gas di lepas pantai utara Indramayu, Laut Jawa, Jawa Barat, Minggu (2/4/2023).
Button AI Summarize

Kementerian ESDM optimistis prospek usaha sektor hulu migas masih sangat menarik untuk dikelola. Hal ini seiring masih ditemukannya cadangan-cadangan migas baru di Indonesia dan terus mengalirnya investasi ke sektor ini.

“Pada 2023 investasi meningkat 13% dibanding 2022. Ada temuan gas cukup besar seperti di Timpan, Geng North, dan Layaran,” kata Direktur pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM Noor Arifin Muhammad dalam energy corner CNBC Indonesia dikutip Rabu (24/1).

Temuan besar yang dimaksud Noor yaitu temuan pada 2022 dan 2023. Mulai dari Sumur Timpan-1 di Blok Andaman II, Geng North di Kalimantan Timur dengan potensi mencapai 5,3 triliun kaki kubik (TCF) gas, dan Layaran-1 yang berada di South Andaman lepas pantai Sumatera Utara yang memiliki potensi gas lebih dari 6 TCF.

“Temuan gas cukup besar ini membuktikan bahwa hulu migas masih sangat menjanjikan,” ujarnya. Noor juga menyebutkan bahwa Indonesia masih mempunyai sumber daya gas yang masih melimpah. “Dengan potensial basin ada di Bintuni, Kutai, dan Sumatra Utara,” kata dia.

Meski memiliki potensi dan temuan yang besar, namun Noor menyampaikan bahwa industri hulu migas juga mempunyai tantangan tersendiri. “Prospek market itu menjadi tantangan. Disamping itu kami juga harus mencapai target produksi di 2030 mendatang,” ujar Noor.

Target 2030 yang dimaksud noor merupakan capaian produksi migas Indonesia. Di mana ditargetkan dalam enam tahun kedepan Indonesia dapat memproduksi satu juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari.

Sebagai informasi, kinerja lifting migas Indonesia selama 2023 belum mencapai target. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan capaian lifting minyak memang masih di bawah target.

Namun selama 2023 kinerja hulu minyak mampu mengurangi penurunan produksi atau decline yang pada 2022 mencapai 7% menjadi 1% di 2023. “Mudah-mudahan decline bisa terus kami kurangi. Kalau bisa tahun depan sudah benar-benar tidak ada decline,” kata Dwi saat konferensi pers di Jakarta pada Jumat (12/1).

Pada tahun lalu lifting minyak ditarget mencapai 660 MBOPD dengan realisasi 605, 5 MBOPD atau 92% dari APBN. Sementara lifting gas sebanyak 6.160 MMSCFD dengan realisasi sebesar 5.378 MMSCFD atau 87% dari target APBN.

Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...