Luhut Respons Harga Nikel Turun: 10 Tahun Ini Kisaran US$ 15.000/Ton

Mela Syaharani
25 Januari 2024, 09:42
Luhut Respons Harga Nikel Turun: 10 Tahun Ini Kisaran US$ 15.000/Ton
Katadata/Wahyu Dwi Jayanto
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan

Produsen terbesar baterai berteknologi ini yaitu perusahaan Cina, di antaranya Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL), China Aviation Lithium Battery Co., Ltd (CALB), dan Lishen Battery.

“Jadi ini kalau kita membuat harga nikel terlalu tinggi maka orang akan cari alternatif lain karena teknologi berkembang sangat cepat. Oleh karena itu kita mencari keseimbangan supaya betul-betul barang kita (nikel) nih masih tetap dibutuhkan Sampai beberapa belas tahun yang akan datang,” kata dia.

Luhut mengatakan pemerintah saat ini juga berupaya untuk mengembangkan baterai baik itu LFP maupun baterai berbasis nikel. “LFP juga kami kembangkan dengan Cina. Litium baterai juga kita kembangkan dengan Cina maupun dengan negara lain,” ujar dia.

Sebelumnya, Tom Lembong mengatakan bahwa harga nikel dunia turun sebanyak 30% dalam beberapa waktu terakhir. “Diprediksi tahun depan akan terjadi surplus stok nikel di dunia yang terbesar sepanjang sejarah,” kata Tom dalam video Youtube Total Politik beberapa waktu lalu.

“Jadi dengan begitu gencarnya dibangun smelter di indonesia kita membanjiri dunia dengan nikel. Akhirnya harga jatuh dan terjadi kondisi oversupply,” sambungnya.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...