ESDM Soal Izin Ekspor Tembaga Freeport: Kita Lihat Progres Smelter Mei

Mela Syaharani
2 Februari 2024, 16:22
freeport, smelter, ekspor konsentrat tembaga, kementerian esdm
ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/tom.
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Smelter Freeport di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated and Industrial Port Estate (KEK JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Kamis (9/11/2023).
Button AI Summarize

Kementerian ESDM belum memutuskan terkait permohonan perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat tembaga yang diajukan PT Freeport Indonesia (PTFI) dari semula sampai akhir Mei 2024, menjadi sampai akhir 2024.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan perpanjangan izin ini masih dipertimbangkan. “Nanti akan kami lihat progres smelter tembaga PTFI di bulan Mei,” kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM pada Jumat (2/2).

Menurut keterangan PTFI, proses konstruksi pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga Manyar hingga akhir 2023 mencapai 90,5%. Berdasarkan data perkembangan empat bulan terakhir, progres pembangunan smelter Gresik ini mengalami pertambahan persentase setiap bulannya.

Merinci keterangan Freeport, pada akhir Agustus lalu pembangunan smelter sudah mencapai 75%. Lalu pada akhir September bertambah menjadi 79%, akhir Oktober mencapai lebih dari 80%, dan pada November pembangunan sudah mencapai angka 83%.

“Untuk masalah ekspor konsentrat mereka juga harus izin lagi kepada kami, saat ini masih dalam proses,” kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Bambang Suswantono dalam konferensi pers di kantornya pada Selasa (16/1).

Freeport berharap bisa mendapatkan perpanjangan izin relaksasi ekspor konsentrat tembaga dari pemerintah hingga akhir 2024. Freeport beralasan smelter tembaga Manyar mulai beroperasi pada Mei 2024 dan baru akan mencapai kapasitas penuhnya secara bertahap pada Desember 2024.

“PTFI berharap relaksasi ekspor konsentrat tembaga dapat diberikan sampai smelter PTFI dapat beroperasi penuh,” ujar EVP External Affairs Freeport Indonesia Agung Laksamana kepada Katadata.co.id, Rabu (10/1).

Smelter Manyar berlokasi di kawasan ekonomi khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, masih dalam proses konstruksi. Nantinya smelter ini akan mampu mengolah konsentrat tembaga 1,7 juta ton per tahun dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600 ribu ton per tahun.

Relaksasi izin ekspor konsentrat tembaga berawal dari progres pembangunan smelter Gresik yang mundur dari target awal. Pembangunan smelter anyar tersebut mundur selama setahun, seiring adanya hambatan Pandemi Covid-19 yang menimpa Indonesia dalam beberapa tahun lalu.

Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...