Harga Minyak, Emas, Tembaga Naik Signifikan Jika AS Pangkas Suku Bunga

Happy Fajrian
25 Maret 2024, 17:28
harga minyak, harga emas, tembaga, goldman sachs, suku bunga, the fed
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Seapup 1 Pertamina Hulu Energi (PHE) Offshore North West Java (ONWJ) saat perawatan salah satu sumur minyak dan gas di lepas pantai utara Indramayu, Laut Jawa, Jawa Barat, Minggu (2/4/2023).

Namun proyeksi ini bergantung pada penurunan suku bunga oleh bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed). Namun untuk saat ini, The Fed telah mengisyaratkan pihaknya tidak terburu-buru untuk mulai menurunkan suku bunga. Meski begitu, The Fed telah merencanakan penurunan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini.

Sebulan yang lalu, Goldman merevisi perkiraan harga minyaknya menjadi US$ 87 per barel minyak mentah Brent, dari US$ 85, dengan alasan gangguan pengiriman di Laut Merah.

“Stok komersial OECD di darat telah berkurang lebih cepat dari yang diperkirakan karena pengalihan arus dari Laut Merah telah meningkatkan persediaan air,” tulis analis di bank investasi tersebut dalam sebuah catatan pada akhir Februari.

Baru-baru ini, Goldman memperkirakan harga minyak mungkin akan mencapai US$ 100 per barel tahun ini karena permintaan tetap kuat sementara pasokan tambahan dari produsen non-OPEC melambat.

Badan Energi Internasional juga baru-baru ini merevisi perkiraan peningkatan permintaan minyak, dengan alasan situasi Laut Merah yang menciptakan tambahan permintaan bahan bakar.

Halaman:

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...