Prospek Bisnis SPBU Usai Shell Tutup Operasi di Medan, Masih Menarik?

Mela Syaharani
18 April 2024, 14:17
spbu, shell, bbm, kendaraan listrik
ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/Spt.
Petugas bersiap melakukan pengisian BBM ke dalam tangki di SPBU Shell, Medan, Sumatera Utara, Selasa (16/4/2024).

Sebaliknya, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, mengatakan bahwa bisnis SPBU masih prospektif hingga beberapa tahun kedepan.

Hal ini didasarkan dengan jumlah penjualan mobil dan motor listrik yang masih di bawah 1% dari total penjualan seluruh mobil dan motor di Indonesia. Fabby memproyeksikan, penjualan motor dan mobil listrik baru akan meningkat 5% pada 2030 mendatang.

“Jadi hingga 2030, bisnis SPBU masih memberikan keuntungan. Setelah 2030, bisnis SPBU di kota-kota besar di Jawa akan mulai merasakan penurunan pelanggan, tapi di luar Jawa kemungkinan besar belum banyak berubah,” kata Fabby saat dihubungi Katadata.co.id pada Kamis (17/4).

Sebagai informasi, Shell Indonesia berencana menutup operasi sembilan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Medan, Sumatera Utara. Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea mengatakan hal ini dilakukan sebagai wujud pelaksanaan strategi Shell secara global.

“Untuk menciptakan nilai lebih dengan emisi yang lebih rendah melalui pengembangan solusi energi rendah karbon dan berfokus pada disiplin, penyederhanaan serta kinerja bisnis, Shell akan menghentikan kegiatan operasi sembilan SPBU di Medan, Sumatera Utara,” kata Susi kepada Katadata.co.id pada Selasa (16/4).

Shell mengatakan Indonesia merupakan pasar pertumbuhan utama untuk bisnis pelumas Shell. Menurut catatan Shell jumlah SPBU Shell per Januari 2024 mencapai sembilan lokasi. Shell menyebut penutupan sembilan SPBU ini akan dilakukan pada 2024.

Langkah Shell Indonesia sejalan dengan Shell global yang akan menutup 1.000 unit SPBU di seluruh dunia dan lebih berfokus pada EV charging station.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...