Harga Acuan Ayam Naik, Peternak Kini Berharap Pasokan Terjaga

Rizky Alika
14 Februari 2020, 19:04
Harga Acuan Ayam Naik, Peternak Kini Berharap Pasokan Terjaga.
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Peternak memanen telur ayam di peternakan kawasan Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/2/2020). Pemerintah resmi menaikkan harga acuan daging dan telur ayam ras untuk mengimbangi penyesuaian tingkat harga di pasar.

Sebagaimana diketahui, harga acuan penjualan bibit DOC ayam ras pedaging (broiler) di tingkat konsumen ditetapkan sebesar Rp 5.000-6.000 per ekor. Sedangkan harga acuan pembelian telur ayam ras di tingkat petani sebesar Rp 19.000-21.000 per kilogram dan harga acuan penjualan di tingkat konsumen Rp 24.000 per kilogram.

Selain itu, harga acuan penjualan bibit DOC ayam petelur (layer) di konsumen Rp 8.000-10.000 per ekor. Untuk ayam remaja (20 minggu)/bibit pullet, harga acuan penjualan di konsumen ditetapkan Rp 90.000 per ekor.

(Baca: Kerek Harga Ayam, Perusahaan Peternakan Sepakat Tahan Penjualan)

Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia Singgih Januratmoko mengatakan, pasokan dan permintaan ayam perlu dijaga seiring dengan perubahan harga acuan ayam dalam Permendag baru.

"Kalau barangnya banyak, harga tidak bisa ditahan sesuai dengan referensi harga," ujar dia.

Oleh karena itu, ia berharap Kementerian Pertanian (Kementan) dapat memiliki data terkait kebutuhan dan pasokan yang diperlukan. Dengan demikian, pengaturan stok DOC bisa dikendalikan sesuai kebutuhan sejak satu bulan sebelumnya.

Tanpa pengaturan tersebut, ia menilai anjloknya harga ayam di tingkat peternak akan kembali terulang seperti pada 2019. Selain itu, impor induk ayam atau grand parent stock (GPS) juga bisa dilakukan secara terukur."Jadi harapannya aturan ini bisa memberikan kepastian," katanya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...