PUPR: Teknologi Digital Bisa Menjawab Tantangan Sektor Infrastruktur

Image title
26 November 2019, 16:22
pembangunan infrastruktur, adopsi teknologi, teknologi digital, daya saing investasi
ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Ilustrasi pembangunan infrastruktur jalur kereta api ringan (LRT). Pembangunan infrastruktur yang dikombinasikan dengan adopsi teknologi akan mendorong daya saing investasi Indonesia di dunia.

Penerapan teknologi tersebut sebenanrnya sudah diwajibkan dalam regulasi Peraturan Menteri PUPR Nomor 22 Tahun 2018. Dalam aturan tersebut, penggunaan BIM saat ini masih diperuntukkan untuk bangunan negara dengan luas lahan sebesar 2.200 meter persegi.

Beberapa proyek yang telah menerapkan teknologi BIM yaitu Stadion Manahan di Solo, Pasar Atas Bukittinggi, Stadion PON Papua, Bendungan Sindang Heula, Tol Manado-Bitung, dan Jembatan Teluk Kendari.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk, Lukman Hidayat berharap dengan adanya digitalisasi di sektor konstruksi ini bisa membantu menggerakkan bisnis perusahaan menjadi lebih efisien, efektif, dan ekonomis. "Artinya kami punya daya saing yang tinggi," katanya.

(Baca: Infrastruktur Tetap Memainkan Peran Penting Lima Tahun ke Depan)

Selain itu, Lukman mengatakan, pihaknya tidak kesulitan untuk mencari sumber daya manusia yang mampu menjalankan digitalisasi. Pasalnya saat ini banyak lulusan teknik sipil maupun ekonomi yang sudah terpapar oleh kemajuan teknologi digital, sehingga tidak susah mencari talenta berbakat.

Adapun masifnya pembangunan infrastruktur di Indonesia menjadi salah satu faktor yang mendorong daya saing investasi di Indonesia. Tahun ini indeks indikator infrastruktur naik 0,9 poin dibanding tahun lalu menjadi 67,7. Namun secara keseluruhan indeks daya saing turun 0,3 poin menjadi 64,6 karena rendahnya adopsi teknologi di dalam negeri.

Salah satu faktor yang menyebabkan turunnya indeks daya saing investasi Indonesia yaitu masih rendahnya adopsi teknologi yang nilai indeksnya turun 5,7 poin menjadi 55,4. Sehingga peringkat daya saing Indonesia turun ke posisi 50 dari sebelumnya di posisi 45.

(Baca: Dirut SMI Buka-bukaan Soal Dana Infrastruktur)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...