Natrium-Ion, Sumber Energi Alternatif untuk Mobil Listrik Indonesia

Hari Widowati
8 November 2019, 08:00
baterai mobil listrik, baterai litium untuk mobil listrik, baterai natrium untuk mobil listrik, keunggulan baterai natrium, mengolah garam jadi baterai mobil listrik,
123RF.com/Supparsorn Wantarnagon
Ilustrasi baterai mobil listrik. Pemerintah mendorong kajian pemanfaatan natrium sebagai bahan alternatif pembuatan baterai kendaraan listrik.

(Baca: Bertemu Mendag AS, Luhut Ajak Tesla Bangun Pabrik Baterai Litium)

Baterai Litium Lebih Stabil, Natrium Tahan Lama

Baterai litium dan natrium (natrium ion battery/NAB) sudah dikembangkan sejak 1970. Namun, litium dikomersialisasikan terlebih dahulu sebab baterai litium lebih stabil jika digunakan pada temperatur ruang dan menghasilkan tegangan yang tinggi (>3 V). Sementara itu, baterai natrium-sulfur hanya menghasilkan tegangan lebih rendah dari baterai litium, yaitu 2,075 V. Baterai litium ini memiliki kepadatan energi paling besar dibandingkan baterai lainnya.

Namun, natrium juga memiliki kelebihannya tersendiri. Jika dibandingkan dengan baterai litium, baterai natrium memiliki masa pakai yang jauh lebih lama. Biasanya 15 tahun atau 4.500 siklus pengisian. Efisiensinya sekitar 85%. Sementara itu, waktu pemakaian baterai litium ion hanya 3–4 tahun.

(Baca: PLN Bangun 1.900 Stasiun Pengisi Daya Kendaraan Listrik di Jakarta)

Di lain sisi, natrium cair sangat reaktif dan dapat meledak jika terkena air. Harus sangat berhati-hati untuk melindungi komponen dalam baterai dari lingkungan luar. Korosi pada suhu tinggi seperti itu membutuhkan struktur sel yang kuat. Meski bahannya murah, struktur pendukung untuk sel baterai pasti akan meningkatkan biaya produksi.

Penggunaan natrium dalam baterai ini bukanlah hal baru. Seperti dilansir tek.id, ilmuwan dari berbagai universitas di Prancis membuat prototipe baterai natrium ion dengan format 18650 pada 2015. Format 18650 merupakan desain yang telah tersebar luas di industri untuk baterai litium ion.

Setelah dua tahun berlalu, Tiamat, perusahaan start-up baterai natrium ion yang bertempat di Amiens, Perancis, melanjutkan pekerjaan para ilmuwan tersebut. Bukan hanya di Prancis, Abu Dhabi bahkan sudah memiliki penyimpanan daya baterai terbesar di dunia dengan kapasitas 108 MW/ 648 MWh.

Penulis: Amelia Yesidora (Magang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...