Kebutuhan Ramadan dan Lebaran, Impor Daging Beku Melonjak 50%
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor daging beku meningkat cukup tajam selama April 2019 atau menjelang Ramadan. Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan impor daging beku mencapai US$ 64,1 juta naik 50,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 42,7 juta.
"Impornya dari India dan Amerika Serikat (AS) untuk menjaga pasokan kalau ada permintaan tinggi. Karena Lebaran permintaan ayam ras dan daging selalu meningkat," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (15/5).
Selain impor daging beku, impor buah-buahan juga tercatat meningkat 1,55% secara tahunan menjadi US$ 137,4 juta dari US$ 135,3 juta pada periode yang sama 2018. Peningkatan impor terjadi pada buah apel segar menjadi US$ 39,1 juta (naik 8,31%, yoy), anggur segar US$ 27,7 juta (naik 27,06%, yoy), serta kelengkeng US$ 10,8 juta (naik 40,26%, yoy). Sedangkan impor pir dan jeruk masing-masing turun, impor pir turun 6,84% menjadi US$ 24,5 juta, sedangkan jeruk turun 30,95% menjadi US$ 2,9 juta.
(Baca: Jelang Ramadan dan Lebaran, Nilai Impor April 2019 Naik 12,5%)
Kemudian, peningkatan impor juga terjadi pada sepatu atlet dan sepatu lari, susu, mentega, telur, serta pakaian wanita. Suhariyanto menyebutkan, puncak peningkatan impor akan terjadi pada akhir Ramadan dan Idul Fitri. Pola peningkatan impor tersebut kerap terjadi setiap Ramadan.