Pemerintah Buka Peluang Peningkatan Ekspor ke Lima Negara Eurasia

Michael Reily
15 Februari 2019, 04:00
Enggartiasto Lukita
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Mendag Enggartiasto Lukita (kiri) didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (31/5).

Menurut catatan Kemendag, pada 2017 nilai perdagangan antara Indonesia dan Eurasia mencapai US$ 2,79 miliar. Karena itu Enggar berharap, total perdagangan bakal meningkat dua kali lipat dalam jangka waktu lima tahun ke depan.

"Kalau bisa tidak sampai lima tahun," ujarnya.

Menurut dia, kedua pihak tidak akan berkompetisi, melainkan saling melengkapi. Sehingga perdagangan keduanya akan lebih seimbang. Indonesia berpeluang meningkatkan ekspor komoditas seperti minyak sawit, kopi, karet, makanan dan minuman, furnitur, serta tekstil. Sementra itu, Eurasia juga siap menyuplai aluminium, baja, pupuk dan benih, serta gandum.

Tatyana D. Valovaya menjelaskan Eurasia harus meningkatkan perspektif perdagangan bersama karena dalam kerja sama ini ada lima negara yang ikut serta. "Sebelum membahas tentang perjanjian perdagangan, kami harus libatkan para pelaku usaha dan kesepakatan internal setiap negara," katanya.

(Baca: Indonesia-Australia Teken Perjanjian Dagang Komprehensif Bulan Depan)

Selain itu, dia juga mengungkapkan minimnya neraca perdagangan Indonesia-Eurasia juga disebabkan oleh kurangnya informasi  masing-masing pihak dalam rangka peningkatan akses pasar. Sehingga, forum bisnis ini diharapkan dapat memberikan informasi baru serta solusi teknis terhadap kebutuhan pengusaha untuk pasar ekspor dan impor.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...