Misi Dagang ke Arab Saudi Catat Potensi Transaksi Rp 203 Miliar
Arlinda mengungkapkan, besarnya jamaah haji dan umrah Indonesia di Arab Saudi memberi peluang besar untuk akses pasar produk nasional. "Kami harap misi dagang dapat meningkatkan nilai perdagangan antarnegara dan memperoleh akses pasar yang lebih luas," ujarnya.
Tak hanya itu, pengusaha Arab Saudi menurutnya memiliki ketertarikan dengan bus produksi Indonesia. Rata-rata usia bus yang diperasikan di sana hanya berusia 3 hingga 4 tahun karena kebutuhan haji dan umrah yang besar membuat kinerja bus terus diperbaharui.
(Baca juga: Didominasi Kesepakatan Investasi, Trade Expo Cetak Transaksi Rp 126 T)
Pada 2017, perdagangan kedua negara mencatat transaksi sebesar US$ 4,54 miliar. Indonesia mencatatkan ekspor US$ 1,37 miliar dan impor US$ 3,16 miliar sehingga masih ada defisit mencapai US$ 1,78 miliar.
Sepanjang Januari hingga September 2018, Indonesia juga masih mengalami defisit yang mencapai 2,57 miliar. Sebab, ekspornya hanya sebesar US$ 921,69 juta dan impornya bisa mencapai US$ 3,5 miliar. "Kami berharap kegiatan misi dagang mampu mendatangkan lebih banyak produk Indonesia ke Arab Saudi," katanya.