Negosiasi 7 Tahun, Perjanjian Perdagangan Bebas RI-Eropa Siap Diteken

Michael Reily
27 November 2018, 06:00
Pelabuhan ekspor
Katadata

Pada perdagangan jasa, akses pasar bagi para pekerja Indonesia (Intra Corporate Trainee, Trainee, Contract Service Supplier, Independent Professional, serta Young Professional) ke EFTA nantinya juga akan lebih terbuka. Contohnya, sektor jasa yang akan memperoleh keuntungan antara lain jasa profesi, telekomunikasi, keuangan, transportasi, dan pendidikan.

Indonesia juga akan memperoleh peningkatan investasi dari negara anggota EFTA pada sektor energi dan pertambangan, permesinan, pertanian, infrastruktur sektor perikanan, kehutanan, industri kimia, dan lain sebagainya. Selain itu, kerja sama dan capacity building, misalnya dalam sektor perikanan dan aquamarine, promosi ekspor pariwisata, UMKM, HKI, kakao, sustainability, maintenance, repair and overhaul (MRO), pendidikan vokasional, dan lainnya.

Enggar mengatakan EFTA merupakan kelompok dagang di kawasan Eropa yang belum dijajaki dan dikembangkan potensi pasarnya. "Kami harap pemanfaatan pangsa pasar yang ada di masing-masing negara dapat dioptimalkan serta pintu masuk ke pasar Uni Eropa," ujarnya. 

Dia juga berharap perjanjian ini bisa menciptakan landasan untuk mengejar ketertinggalan dari negara ASEAN lainnya, khususnya Filipina dan Singapura. Kedua negara telah menyelesaikan perjanjian perdagangan dengan EFTA.

(Baca : Negosiasi Panjang Perjanjian Dagang RI-Australia Akhirnya Rampung)

Data Badan Pusat Statistik (BPS), EFTA merupakan negara tujuan ekspor nonmigas ke-23 dan negara asal impor nonmigas ke-25 terbesar bagi Indonesia. Tahun lalu, perdagangan Indonesia-EFTA mencapai US$ 2,4 miliar. Nilai investasi EFTA di Indonesia pada 2017 mencapai US$ 621 juta.

Sementara itu, nilai ekspor Indonesia ke EFTA sebesar US$ 1,31 miliar dan impor Indonesia dari EFTA sebesar US$ 1,09 miliar. Alhasil, Indonesia masih mengalami surplus perdagangan dengan EFTA sebesar US$ 212 juta.

Ekspor utama Indonesia ke EFTA antara lain perhiasan, perangkat optik, emas, perangkat telepon, dan minyak esensial. Sementara impor utama Indonesia dari EFTA adalah emas, mesin turbo-jet, obat-obatan, pupuk, dan campuran bahan baku industri.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...