Ada Kepentingan Jepang, Kesepakatan Kerja Sama Ekonomi RCEP Tertunda

Michael Reily
15 November 2018, 08:39
ASEAN-India
www.setkab.go.id
Presiden Jokowi berfoto bersama sebelum sesi Retreat dengan Kepala Negara/Kepala Pemerintahan ASEAN di Rasthrapati Bhawan, Kamis (25/1).

Upaya penyelesaian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) disambut positif para pengusaha.  Mereka telah menyiapkan berbagai strategi untuk mendongkrak ekspor lewat RCEP.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat Usman mengatakan, kesiapan industri tekstil dan produk tekstil (TPT) sudah sangat matang. Rencananya, industri TPT bakal mendorong ekspor produk pakaian yang memiliki nilai tambah dan lapangan kerja lebih besar. (Baca juga: Finalisasi Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Regional Dibayangi Hambatan)

Melalui RCEP,  ekspor TPT ditargetkan naik menjadi dua kali lipat dalam tiga hingga empat tahun ke depan. Saat ini, nilai ekspor dari TPT senilai US$ 13 miliar.

Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Rachmat Hidayat pun menyatakan industri makanan dan minuman (mamin) telah siap menghadapi  RCEP. Selama ini industri mamin juga telah bersaing melalui adanya perjanjian perdagangan bebas (FTA) Asia Tenggara.

Hanya saja, Rachmat menilai pemerintah perlu mempermudah produksi industri mamin lebih baik melalui regulasi. Selama ini, Rachmat menilai masih banyak regulasi yang menghambat industri mamin untuk bisa memiliki daya saing lebih baik.

Ekonom dari Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Drajad Wibowo menilai pemerintah memang selama ini kurang mempersiapkan industri dalam negeri untuk menghadapi RCEP. Alhasil, Indonesia diprediksi mengalami kerugian lebih besar dibandingkan mendapatkan keuntungan dari RCEP.

Meski demikian, Indonesia tak bisa balik badan dari perundingan RCEP yang tengah berjalan saat ini. Sebab, perundingan RCEP sudah sejak lama dilakukan.

"Karena itu komitmen negara jadi harus tetap melakukan, tapi masalahnya negara punya kewajiban untuk mempersiapkan industri dan pelaku bisnis," kata Drajad.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...