Dorong Industri Elektronika Sekelas Dunia, Pemerintah Genjot Investasi
Bila langkah tersebut ditempuh, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustrin, Ngakan Timur Antara berharap dapat mengembangkan para pemain lokal andalan berkemampuan tinggi. “Dalam mengurangi rasio impor untuk komponen elektronika sebesar 20 persen hingga 2021,” kata Ngakan dalam keterangan resminya, Jumat (19/10).
Menurut Ngakan, solusinya dengan penyediaan sarana riset dan perekayasaan serta mendukung pelayanan standardisasi melalui laboratorium pengujian untuk komponen elektronika. Contoh produknya adalah resistor, switch and relay, inductor, lilitan, serta baterai.
(Baca juga: Indonesia dan Korea Selatan Kolaborasi Riset Tenaga Ahli )
Alhasil, inovasi lokal dapat terpacu dengan transfer teknologi dari perusahaan kelas dunia. Sehingga, desain dan hasil produk komponen elektronikanya inovatif dengan ditunjang tenaga kerja terampil. Selain itu, terjadi peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui program pendidikan vokasi industri serta program foreign talent mobility.
Indonesia, kata Ngakan, memiliki potensi pengembangan industri elektronika karena tersedianya pasar domestik yang besar. “Industri elektronika merupakan satu dari lima sektor yang diprioritaskan pengembangannya agar siap memasuki era revolusi industri keempat,” ujar dia.