Sukses Raih Bea Masuk 0 % di Australia, Pemerintah Bidik Amerika

Dimas Jarot Bayu
27 September 2018, 16:02
Pelabuhan Ekspor
Katadata

“Kita selalu impor kapas dari Amerika. Kalau bisa kita kembalikan dalam bentuk tekstil, garmen, itu akan lebih baik,” kata Airlangga. Atas hal ini, dia menilai perjanjian dengan Amerika menjadi penting sehingga ekspor beberapa komoditas dapat ditingkatkan.

Menurut Airlangga, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita beberapa waktu lalu sudah bertemu dengan Perwakilan Perdagangan Amerika (USTR). Pertemuan tersebut untuk membahas perjanjian dagang Indonesia-Amerika yang masih perlu ditindaklanjuti.

Saat ini Indonesia memang menghadapi ancaman kenaikan tarif impor dari Amerika, sebagaimana negara itu menggelorakan perang dagang ke Cina. Untuk meredam ancaman tersebut, Enggartiasto menegosiasikan terkait pemberian fasilitas bea masuk impor Generalized System Preference (GSP.)

(Baca juga: Enggar Berharap Kajian Fasilitas Bea Masuk Impor AS Diumumkan November)

Peninjauan ulang terkait pemberian fasilitas GSP atas beberapa komoditas Indonesia mulai dilakukan Amerika sejak 27 April 2018 sebagai  upaya proteksi yang dilatari oleh defisit neraca dagang Amerika Serikat terhadap sejumlah negara mitra, termasuk Indonesia. Bila sukses, fasilitas GSP Amerika tetap akan memberikan keringanan bea masuk untuk 3.547 pos tarif komoditas Indonesia.

Enggar optimistis Amerika bakal kembali memberikan perpanjangan kelayakan fasilitas GSP. Alasannya, pemerintah dan pelaku usaha telah melakukan negosiasi kepada Amerika pada kunjungan ke Washington akhir Juli lalu. “Sepertinya bulan November ada pengumuman untuk kelayakan fasilitas GSP Indonesia,” kata Enggar ketika itu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...