Enggar Berharap Kajian Fasilitas Bea Masuk Impor AS Diumumkan November

Michael Reily
14 September 2018, 19:55
Peti Kemas Ekspor
Arief Kamaludin | Katadata
Peti Kemas Ekspor

Menurutnya, beberapa kesepakatan  telah dicapai dalam rangka mempertahankan fasilitas GSP. Salah satunya, peningkatan perdagangan kedua negara hingga mencapai US$ 50 miliar. “Kalau dicabut, penurunan ekspor kita bisa lebih dari 50%,” ujar Enggar.

Sebelumnya, kajian mengenai fasilitas insentif bea masuk impor produk Indonesia ke AS melalui program GSP juga menuai pro dan kontra dari sejumlah kalangan pengusaha di Amerika.

Beberapa pelaku usaha AS yang terdiri dari sektor industri tekstil dan barang-barang perjalanan, perhiasan, dan kayu meminta supaya program tetap dilanjutkan karena memberikan manfat yang besar. Sementara pelaku usaha industri susu, produk digital, serta asuransi merekomendasikan menghentikan program tersebut karena Indonesia dinilai telah mempersulit akses pasar pengusaha AS.

(Baca :  Pencabutan Insentif Bea Masuk Impor AS Berpotensi Merugikan Indonesia)

Berdasarkan transkrip percakapan dalam sidang GSP AS dengan Indonesia pada 19 Juni 2018, pelaku usaha AS dan Atase Komersial Indonesia Reza Pahlevi Chairul diketahui telah memberi laporan dan rekomendasi mereka terkait pemberian fasilitas GSP.  Adapun pemerintah AS, dalam sidang itu pun ikut memberikan pertanyaan sebagai bahan masukan dan kajian terkait pemberian fasilitas GSP bagi Indonesia.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...