Maksimalkan Penyaluran Beras, Bulog Diminta Atur Ulang Rantai Pasok
Namun demikian, pemerintah memastikan untuk menjual beras sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), pedagang besar masih bisa mendapat keuntungan sekitar Rp 400 per kilogram. Sehingga konsumen masih bisa menikmati beras dengan harga terjangkau, sementara margin pedagang tak tertekan.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menuturkan harga bahan pokok, khususnya beras menjadi perhatian utama pemerintah karena berkaitan dengan tingkat kemiskinan dan penyumbang inflasi.
(Baca : Kemensos Minta Bulog Perbaiki Kualitas Beras Bantuan Sosial)
Karenanya dia melakukan operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga beras di tingkat eceran. “Kita meminta Bulog untuk terus melakukan operasi pasar,” kata Enggar.
Menurut data Bulog, realisasi pengadaan beras per 6 September 2018 tercatat sebesar 2,53 juta ton dengan operasi pasar mencapai 340.789 ton. Sementara itu, realisasi penyerapan dalam negeri baru mencapai 1,37 juta ton dari target 2,7 juta ton. Sisanya merupakan beras eks-impor.
Sementara menurut data Food Station, stok beras per 5 September 2018 mencapai 45.140 ton, lebih tinggi 9,7% dibandingkan bulan lalu, namun lebih rendah 3,2% jika dibandingkan tahun 2017. Untuk rata-rata harga beras, terjadi peningkatan 1% dibandingkan bulan Agustus menjadi Rp 10.529 per kilogram.
(Baca : Bulog Targetkan Pengadaan Beras Kuartal III Sebanyak 1 Juta Ton)