Ekspor Lesu, Kemendag Minta Eksportir Tingkatkan Produk Nilai Tambah

Michael Reily
7 Agustus 2018, 19:07
Pelabuhan Ekspor
Arief Kamaludin|KATADATA

Menurut catatan Oke, Kementerian Perdagangan  telah memudahkan lartas impor dari border ke post-border sebanyak 2.925 Harmonized System (HS) dari 3.789 HS. Sisanya 864 HS masih dalam pengawasan. Impor yang langsung masuk ke post-border tidak perlu pemeriksaan dokumen kepabeanan sehingga masuknya bakal lebih mudah.

Impor di post-border meningkat 30,95% dengan nilai US$ 16,9 miliar, lebih tinggi dari peningkatan impor di border yang hanya naik 19,64% menjadi US$ 15,54 miliar. Kemudahan lartas impor di post-border pun memicu peningkatan impor bahan baku penolong sebesar 30,36% dan bahan modal mencapai 39,10%.

Oke mengatakan, salah satu yang menyebabkan  peningkatan bahan baku penolong yakni karena adanya pembatas jalan dari besi atau baja mencapai 574,87% dan baja paduan selain gulungan 218,99%.

“Impor jadi lancar, mungkin ini yang mewarnai defisit, mudah-mudahan impor dilakukan karena kebutuhan,” ujar Oke.

Meski fasilitas impor dipermudah, dia mengakui pihaknya bakal lebih efektif supaya produk yang masuk ke Indonesia lebih terkontrol dengan kebijakan safeguard atau anti-dumping.

Akses Pasar

Lain dengan yang diungkap Oke, sejumlah kalangan pengusaha justru meminta peningkatan akses pasar kepada pemerintah. 

Government Relation Director PT Great Giant Pineapple Welly Soegiono mengungkapkan perusahaannya butuh akses pasar yang lebih luas dari pendekatan pemerintah. Alasannya, eksportir kerap menemui hambatan pada beberapa negara tujuan, khususmnya terkait pengenaan bea masuk yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan pesaing dari negara lain.

(Baca juga: Pertanian & Perikanan Penopang Besar Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II)

Salah satu contohnya seperti ekspor produk buah kemas yang dikirim ke Uni-Eropa mesti melewati hambatan non-tarif dengan pemeriksaan sebanyak 21 kali. Selain itu, bea masuknya  pun dikenakan lebih besar dibandingkan Filipina dan Vietnam.

Saat ini, pemerintah tengah melakukan perundingan Comprehensive Economics Partnership Agreement (CEPA) dengan Uni-Eropa. “Kalau bisa cepat selesai, kami bisa dorong ekspor kami hingga 15%,” ujarnya.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...