Penguatan Dolar Tak Banyak Membantu Kinerja Ekspor Sawit

Michael Reily
19 Juli 2018, 18:29
Kelapa sawit
Arief Kamaludin|KATADATA
Buah kelapa sawit hasil panen di salah satu perkebunan di Riau.

Untuk ekspor ke Tiongkok, Gapki berharap langkah diplomasi pemerintah diharapkan dapat mendorong peningkatan ekspor,  seperti perjanjian dengan Tiongkok terkait  impor sekitar 500 ribu ton CPO. 

(Baca : Volume Ekspor Sawit Triwulan I Turun Dampak Hambatan Dagang)

Di samping itu, penetrasi pasar ekspor ke sejumlah kawasan nontradisional juga terus di genjot seperti Afrika, Asia Selatan, Amerika Latin, dan Timur Tengah. Oleh karena itu, Mukti optimistis kinerja ekspor tahun 2018 bisa lebih baik. “Setidaknya sama seperti tahun lalu,” katanya.

Data Gapki, ekspor minyak sawit Indonesia pada 2017, di luar ekspor biodiesel dan oleochemical, tercatat tumbuh 23,6% menjadi 31,05 juta ton dari 25,11 juta ton pada 2016.  Sementara nilai ekspor minyak sawit pada 2017 mencapai US$ 22,97 miliar, meningkat 26% dibandingkan 2016 sebesar US$ 18,22 miliar.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Arlinda mengatakan, sebagai upaya mendorong kinerja ekspor,  pemerintah akam tetap memperkuat negara tujuan ekspor utama, selain meningkatkan perdagangan ke pasar nontradisional.

“Kalau diam dan tidak melakukan sesuatu, sulit dalam situasi perdagangan ekonomi global sekarang,” ujar Arlinda.

(Baca: Atasi Hambatan Ekspor,Gapki Minta Pemerintah Perkuat Perjanjian Dagang).

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...