Ekspor Sawit Mei Turun Tertekan Kenaikan Stok Minyak Nabati Dunia

Michael Reily
11 Juli 2018, 11:37
Kelapa sawit
Arief Kamaludin|KATADATA
Petani memanen buah kelapa sawit di salah satu perkebunan kelapa sawit di Desa Delima Jaya, Kecamatan Kerinci, Kabupaten Siak, Riau.

(Baca: Luhut Sebut Parlemen Eropa Paham Dampak Sawit Bagi Kemiskinan).

Kenaikan ekspor tersebut salah satunya disebabkan oleh harga minyak sawit yang sedang murah, sehingga banyak  importir  melakukan penyimpanan dan menimbun stok minyak sawit untuk digunakan beberapa waktu mendatang.

Selain Pakistan, peningkatan volume ekspor juga terjadi ke negara tujuan ekspor di Afrika sebesar 29,5% dibandingkan April lalu menjadi 228,75 ribu ton di Mei. “Ini adalah volume tertinggi sepanjang tahun 2018,” kata Mukti.

Meski dalam situasi perang dagang dengan AS,  Tiongkok juga rupanya telah mengeskalasi impor minyak sawit Indonesia pada Mei 2018. Tiongkok membukukan kenaikan sebesar 6% dan AS mencatatkan kenaikan mencapai 18%.

Adapun pada sisi produksi, Gapki mencatat produksi minyak sawit pada Mei 2018 sebanyak  4,24 juta ton, naik 14% dibandingkan pada April yang hanya mencapai 3,72 juta ton.  Kenaikan produksi pada kahirnya turut mengerek stok minyak sawit Indonesia meningkat menjadi 4,76 juta ton dibanding April sebesar di 3,98 juta ton.

(Baca: Atasi Hambatan Ekspor,Gapki Minta Pemerintah Perkuat Perjanjian Dagang).

Sementara harga minyak sawit sepanjang Mei tercatat bergerak di kisaran US$ 650 – US$ 670 per metrik ton dengan harga rata-rata US$ 653,6 per metrik ton. Harga rata-rata Mei menurun US$8,6 dibandingkan harga rata-rata pada April lalu US$ 662,2 per metrik ton.

Dengan cadangan persediaan minyak sawit Indonesia dan Malaysia yang masih tinggi, menyebabkan harga minyak sawit pada Juni relatif turun.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...