Gencarkan Misi Dagang, Pemerintah Siap Bertolak ke Bangladesh
Di bidang investasi, Bangladesh akan menawarkan kerjasama menguntungkan melalui fasilitas Bangladesh Economic Zone dan kebijakan pemerintah yang mendukung sektor bisnis. Selain itu, ada insentif di sektor industri melalui mekanisme kerja sama pemerintah dan swasta.
Kegiatan misi dagang kenBangladesh akan disinergikan dengan perhelatan Indonesia Fair 2018. “Ajang yang pertama kali dilakukan di Bangladesh ini akan dikemas dalam konsep promosi yang terpadu dan terintegrasi,” ujar Arlinda.
Sejak 2011, Bangladesh menunjukan pertumbuhan ekonomi di atas 6%. Dalam tiga tahun ke depan, Bangladesh ditargetkan menjadi negara dengan penghasilan menengah.
Produk domestik bruto (PDB) Bangladesh pada 2016 dan 2017 mencapai rekor tertinggi sebesar 7,2% dengan nilai US$ 246,2 miliar dan PDB per kapita mencapai US$ 1,602. Perekonomian Bangladesh ditopang pasar domestik yang besar, industri manufaktur berorientasi ekspor, penerimaan remitansi yang tinggi, serta kemudahan investasi.
(Baca juga: Indonesia Kejar Perjanjian Dagang dengan 4 Negara Eropa)
Neraca perdagangan Indonesia-Bangladesh tahun 2017 mengalami surplus US$ 1,52 miliar. Produk ekspor Indonesia ke Bangladesh yaitu minyak kelapa sawit dan turunannya, bubur kayu kimia, benang, dan serat staple buatan. Sedangkan lima besar produk yang diimpor Indonesia dari Bangladesh yaitu benang jute, kaos oblong, singlet dan rompi, karung dan tas, serta pakaian.
Namun, Indonesia masih bisa meningkatkan nilai ekspornya karena peluang pasarnya masih besar. Sebabsaat ini impor Bagladesh terhdap sejumlah komoditas masih cukup besar, seperti minyak medium, katun, minyak kelapa, komoditas, gula tebu mentah, gandum dan meslin, denim, minyak kedelai mentah, dan telepon.