Misi Dagang ke India, Kemendag Incar Transaksi Rp 28,67 Triliun

Michael Reily
25 Januari 2018, 14:03
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Perdana Menteri India Mohammad Hamid Ansari
ANTARA FOTO/IORA SUMMIT 2017/Rosa Panggabean
Presiden Joko Widodo (kanan) menyambut Perdana Menteri India Mohammad Hamid Ansari sebelum pembukaan KTT IORA ke-20 tahun 2017 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (7/3). KTT IORA 2017 diharapkan menghasilkan Jakarta Concord yang berisi Kerja Sam

Usai dari India, delegasi misi dagang akan menuju Pakistan. Telah terdaftar 24 orang delegasi bisnis dari 23 perusahaan Indonesia yang akan berpartisipasi dalam misi dagang Pakistan.

(Baca juga: Genjot Ekspor, Indonesia Mulai Negosiasi Dagang dengan Turki)

Indonesia bakal menindaklanjuti kerja sama Indonesia-Pakistan Preferential Trade Agreement (IP-PTA) yang kini dalam masa pengulasan. Menurut Arlinda, Pemanfaatan IP-PTA cukup memiliki dampak bagi Indonesia sejak implementasi pada 2013 lalu.

“Untuk dampak yang lebih luas, direncanakan akan dilakukan penandatangan kerja sama di bidang promosi perdagangan di antara kedua negara,” kata Arlinda.

Hubungan dagang dengan Pakistan merupakan satu perspektif baru bagi Indonesia karena wilayah Pakistan dengan negara Asia Tengah. Implementasi IP-PTA kemudian dilakukan lewat kerja sama teknis untuk mendorong berbagai pihak, termasuk pihak swasta.

Total perdagangan Indonesia-Pakistan pada 2016 senilai US$ 2,17 miliar, dengan surplus bagi Indonesia sebesar US$ 1,86 miliar. Sementara itu, nilai ekspor Januari-November 2017 mencapai US$ 2,38 miliar atau naik sebesar 24,24% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016. Pakistan merupakan negara tujuan ekspor utama Indonesia, khususnya untuk produk kelapa sawit.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...