Tiongkok Minat Investasi Rp 134 Triliun di Danau Toba

Michael Reily
11 Juli 2017, 15:34
Edsus Pariwisata_Danau Toba
ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Air Terjun Sipiso-Piso dengan ketinggian 120 meter berada di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan investor asal Tiongkok tertarik berinvestasi di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara dengan nilai investasi mencapai US$ 10 miliar atau sekitar Rp 134 triliun. Kawasan Danau Toba merupakan salah satu destinasi wisata prioritas nasional.

Luhut menyebutkan salah satu investor yang tertarik adalah sebuah perusahaan berbasis rel kereta. "Mereka saya ajak ke Danau Toba dan mereka ingin investasi di sana," kata Luhut kepada wartawan usai Rapat Koordinasi Nasional Satgas 115 di Grand Sahid Hotel Jakarta, Selasa (11/7).

Luhut mengatakan investor asal Tiongkok ini tertarik berinvestasi membangun infrastruktur di sekitar kawasan Danau Toba, antara lain untuk mengembangkan sektor perikanan dan membangun lintasan kereta yang menghubungkan Medan hingga Danau Toba.

Sebelumnya Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan beberapa investor asal Singapura dan Tiongkok telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Danau Toba. Namun, investor dari kedua negara tersebut meminta agar perbaikan infrastruktur dapat diselesaikan, terlebih dahulu.

(Baca: Tiongkok Investasi Rp 21,7 Triliun di Morowali

"Banyak yang dari Singapura, sudah berkali-kali datang ke sana. Lalu, dari Tiongkok juga kemungkinan akan investasi di sana. Memang untuk pariwisata, investor nomor satu itu dari Singapura dan Tiongkok," ujar Arief saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (12/6).

Arif mengatakan pemerintah menyiapkan pembangunan kereta api menuju destinasi wisata Danau Toba dengan biaya mencapai Rp 100 miliar. Hingga kini, jalur yang hampir pasti dibangun adalah rute Medan-Siantar, dengan waktu tempuh selama 2,5 jam. Sedangkan untuk menuju Danau Toba, yakni ke Parapat, memerlukan waktu sekitar 1 jam perjalanan.

"Operasinya tergantung anggaran, harusnya tahun ini mulai. Perlu dana sekitar Rp 100 miliar dari APBN. Kalau keretanya dari PT Kereta Api Indonesia (Persero)," ujar Arief.

Danau Toba merupakan salah satu dari 10 kawasan wisata prioritas yang sedang dikembangkan oleh pemerintah. Keseriusan ini dibuktikan dengan membentuk Badan Otorita di setiap kawasan tersebut. Kementerian Koordinator Bidang Maritim telah membuat rencana induk (master plan) mengenai hal ini. Rencananya konsep Danau Toba akan dijadikan Monaco of Asia.

Pemerintah mengjar pembangunan infrastruktur kawasan wisata untuk meningkatkan penerimaan devisa dari sektor ini. Pemerintah menargetkan pada 2019 penerimaan devisa dari sektor pariwisata mencapai US$ 20 miliar, meningkat dua kali dari tahun lalu yang hanya berkisar US$ 10 miliar.

(Baca: Singapura dan Tiongkok Berminat Tanam Modal di Danau Toba)

Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...