Jokowi Tagih Komitmen Investasi Coca Cola Rp 6,7 Triliun

Image title
9 Maret 2017, 21:12
Joko Widodo
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo bersiap memimpin rapat terbatas Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (6/3).

Selain itu Airlangga juga meminta CCAI untuk ikut terlibat mendukung program pemerintah dalam pelaksanaan pendidikan vokasi. Setidaknya CCAI bisa memberikan fasilitas pelatihan sumber daya manusia (SDM) Indonesia, sesuai dengan kebutuhan perusahaannya. 

Presiden Direktur CCAI Kadir Gunduz mengatakan perusahaannya akan terus mendukung agenda pemerintah dalam mendorong kinerja industri nasional khususnya sektor makanan dan minuman. Makanya, CCAI menggelontorkan dana sekitar US$ 42 juta untuk pembangunan Mega Distribution Center Pandaan sebagai gudang penyimpanan berkapasitas 40 juta botol. Kemudian fasilitas produksi pengolahan preform (pembutan botol kemasan plastik) berkapasitas 1 miliar unit per tahun.

“Fasilitas baru ini menciptakan keterampilan proses produksi dari para karyawan CCAI, yang setara dengan proses produksi kelas dunia,” katanya. (Baca: Industri Dapat Insentif dari Pemerintah untuk Tingkatkan SDM

Menurutnya, CCAI memiliki komitmen kuat dalam investasi SDM, melalui pembangunan fasilitas dan penerapan teknologi. Misalnya, akademi pelatihan pertama CCAI didirikan di Jawa Timur, yang keberhasilannya mampu memperluas bisnis di Indonesia. Saat ini, CCAI menjalankan tujuh akademi pelatihan di enam functions dan mengadakan 35 ribu training days setiap tahun.

CCAI merupakan perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan produk-produk dengan merek dagang dari lisensi The Coca-Cola Company. Saat ini CCAI telah memiliki 8 pabrik pembotolan di Cibitung, Cikedokan, Medan, Lampung, Bandung, Semarang, Surabaya dan Denpasar. Seluruh pabrik ini memiliki total 37 lini produksi dan 5 lini perform yang mampu menyerap 11 ribu orang tenaga kerja. CCAI telah memiliki 3 pusat distribusi besar, yakni di Medan, Cibitung, dan Semarang, serta melayani sekitar 765 ribu konsumen langsung.

Investasi industri makanan dan minuman di Indonesia terlihat cukup menarik di mata investor. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat industri makanan dan minuman mendominasi rencana investasi manufaktur pada 2015. Pengajuan izin prinsip di sektor makanan dan minuman sepanjang periode tersebut mencapai Rp 184,92 triliun atau 32,31 persen dari total keseluruhan rencana investasi di sektor manufaktur.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...