Menteri Amran Bantah Harga Cabai Rawit Penyebab Inflasi Tinggi

Desy Setyowati
1 Februari 2017, 14:17
Amran Pertanian
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat mencanangkan Gerakan Nasional Penanaman Cabai di Bergas, Kabupaten Semarang, 23 Januari 2017.

Sementara, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti mengatakan, harga cabai rata-rata nasional sebesar Rp 94.700 per kilogram. "Itu berdasarkan pantauan kami di 165 pasar rakyat seluruh Ibu Kota provinsi,” ujarnya.

Harga cabai rawit merah tertinggi terjadi di Bandung sebesar Rp 138.000 per kilogram, DKI Jakarta Rp 127.000 per kilogram dan Serang Rp 122.000 per kilogram. Sementara harga terendah terjadi di Kendari, sebesar Rp 49.000 per kilogram, Bengkulu Rp 65.000 per kilogram, sementara Makassar, Gorontalo, dan Mamuju sebesar Rp 70.000 per kilogram.

(Baca juga:  Inflasi Januari Ditaksir 0,69 Persen Tersulut Harga Cabai dan Listrik)

Belum stabilnya harga cabai rawit merah, menurut Tjahja, dikarenakan pasokan terbatas karena di daerah sentra produksi curah hujannya tinggi.

Daerah sentra produksi cabai rawit merah yang diindikasikan terganggu curah hujan tinggi yaitu, Garut, Ciamis, Purworejo, Magelang, Temanggung, Blitar, Kediri, Bayuwangi, dan Lombok Timur. "Karena musim hujan, produktivitas cabai rawit merah rata-rata hanya 2 ton per hektar dari 6-8 ton per hektar pada saat normal," kata Tjahja.

Untuk mengatasi fluktuasi harga cabai rawit merah, Tjahja menyatakan, pemerintah terus berupaya melakukan optimalisasi distribusi dari daerah yang berlebih pasokannya ke daerah yang kekurangan. Distribusi tersebut dilakukan dengan menggandeng Kementerian Pertanian, Bulog dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).

(Baca juga: BI Taksir Musim Panen Waktu Pas untuk Kenaikan Harga BBM)

Halaman:
Reporter: Pingit Aria
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...