Ke India, Jokowi Tawarkan Investasi dan Diversifikasi Perdagangan

Safrezi Fitra
13 Desember 2016, 12:06
Jokowi dan Perdana Menteri India Narendra Modi
Rusman | Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi dan Perdana Menteri India Narendra Modi menyaksikan penandatanganan tiga nota kesepahaman kerja sama Indonesia-India di Hyderabad House, New Delhi, India, Senin, (12/12)

Dalam pertemuan antar kedua pemimpin negara itu, telah ditandatangani tiga nota kesepahaman yaitu di bidang standardisasi perdagangan, olah raga dan penghentian penangkapan ikan ilegal. Nota Kesepahaman Indonesia-India tersebut adalah:

  1. Nota Kesepahaman kerja sama standarisasi perdagangan antara Badan Standarisasi Nasional (BSN) dan Bureau of Indian Standardization (BIS) yang dipertukarkan antara Menteri Luar Negeri Indonesia dengan Menteri Urusan Luar Negeri India. Presiden meyakini hal itu dapat meningkatkan perdagangan dan mendukung kerja sama di sektor ekonomi.
  2. Nota Kesepahaman kerja sama bidang pemuda dan olahraga termasuk pertukaran informasi di bidang tersebut yang melibatkan Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia dengan India.
  3. Joint Communique on Voluntary International Cooperation to Combat IUU Fishing & to Promote Sustainable Fisheries Governance.

Terkait dengan kelanjutan kerja sama antar pemerintah, hari ini Jokowi juga akan bertemu 20 pemimpin perusahaan (CEO) India. Pertemuan ini bertujuan agar perusahaan yang sudah menanamkan modalnya atau bekerjasama dengan perusahaan Indonesia dapat meningkatkan investasinya.

Tujuan lainnya adalah untuk mencari peluang-peluang baru baik di bidang perdagangan maupun investasi. "Maupun hal-hal lain yang terkait kerjasama ekonomi," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, yang ikut bersama Jokowi.

Penjajakan diversifikasi perdagangan telah dilakukan oleh Menteri Perdagangan dengan melakukan pertemuan dengan eksportir dan importir India. Retno mengatakan India merupakan mitra terbesar dagang Indonesia di Asia Selatan. India juga menempati posisi keempat mitra perdagangan Indonesia di dunia.

Selama ini Indonesia memperoleh surplus perdagangan dengan India, tapi sebagian besarnya CPO dan batu bara. "Oleh karenanya kami ingin mendiversifikasi jenis mata dagangan dengan India, misalnya di bidang furniture. Ada bidang lain antara lain gambir, pinang. Jadi banyak sekali mata dagangan yang bisa kami tambahkan," ujar Retno.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...