Ekspor Migas dan Perhiasan Menopang Surplus Dagang Februari

Yura Syahrul
15 Maret 2016, 16:05
Perhiasan
Katadata
(Arief Kamaludin | KATADATA)

(Baca: BPS Prediksi Neraca Dagang Berpotensi Defisit Semester I-2016)

Suryamin melihat adanya kenaikan ekspor dari industri manufaktur meskipun nilainya tidak terlalu besar. “Ini gambaran positif, yang merupakan hasil kebijakan menggenjot industri manufaktur dan UMKM,” ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution merespons positif pencapaian surplus neraca dagang Februari 2016 tersebut. Hal itu menandakan ekspor sudah mulai tumbuh dalam beberapa bulan terakhir ini. “Itu sudah menunjukkan tanda-tanda naik secara berkesinambungan,” katanya di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (15/3).

(Baca: Impor Melemah, Neraca Dagang Januari Surplus US$ 50,6 Juta)

Namun, Darmin juga menyoroti impor barang modal yang belum terlalu banyak. “Kalau ekonomi kita sudah betul-betul bergerak naik, impor semestinya pelan-pelan juga naik,” katanya. Jadi, secara umum, dia menilai kondisi ekonomi yang membaik itu lebih banyak ditopang oleh peningkatan ekspor.

BPS mencatat, nilai impor kelompok bahan baku atau penolong dan barang modal selama Januari-Februari 2016 turun dibandingkan periode sama tahun lalu, yaitu masing-masing sebesar 19,18 persen dan 12,62 persen. Sebaliknya, impor golongan barang konsumsi meningkat 34,38 persen.

*Catatan: Beberapa jam setelah pengumuman BPS dan tulisan ini diberitakan, BPS merevisi angka surplus perdagangan migas. Nilai ekspor dan impor migas pada Februari 2016 sama yaitu sebesar US$ 1,11 miliar. Dengan begitu, tidak ada surplus perdagangan migas pada Februari 2016.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...