Mayoritas Pengusaha Sepatu Hanya Mampu Bertahan 3 Bulan Tanpa PHK

Image title
23 April 2020, 15:02
Mayoritas Pengusaha Sepatu Hanya Mampu Bertahan 3 Bulan Tanpa PHK.
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nz
Pekerja menyelesaikan produksi alas kaki di Cibaduyut, Bandung, Jawa Barat, Selasa (24/3/2020). Sekitar 37% pengusaha sepatu diperkirakan hanya dapat bertahan selama 3 bulan tanpa PHK di tengah pandemi Covid-19.

(Baca: Penjualan Lesu, Industri Alas Kaki Terancam PHK 900 Ribu Pekerja)

Firman menjelaskan, hingga saat ini 87% karyawan masih bekerja secara normal. Sedangkan 6% karyawan kontrak tidak diperpanjang kontrak kerjanya. 

Tak hanya itu, sebanyak 6% dari pegawai tetap telah dirumahkan tanpa mendapatkan tunjangan dan gaji. Sementara itu, hanya ada 1% pegawai tetap yang dirumahkan dengan mendapatkan tunjangan.

Adapun besaran selisih jumlah tenaga kerja yang masih bekerja dan yang sudah dirumahkan dipengaruhi karena faktor disparitas ukuran perusahaan. Di antaranya yakni responden yang cukup besar juga antara perusahaan kecil dengan perusahaan besar yang berorientasi ekapor.

Hal senada sebelumnya dituturkan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani. Menurutnya,rata-rata industri hanya mampu bertahan tiga sampai lima bulan dengan kondisi saat ini.

Dia mengatakan, berbagai industri mengalami penurunan tajam permintaan dan pasokan bahan baku. "Ini mereka tiga sampai lima bulan lagi bisa bertahan, tergantung industri masing-masing," kata dia dalam acara peluncuran pusat informasi corona Kumparan, Minggu (19/4).

(Baca: Jokowi Utamakan Stimulus Sektor Riil karena Paling Terpukul Corona)

Dengan kondisi ini, Rosan mengusulkan agar pemerintah menambah anggaran untuk penanganan corona menjadi Rp 1.600 triliun, empat kali lipat dari alokasi saat ini. Dari jumlah tersebut, Rp 600 triliun diusulkan sebagai stimulus bagi industri padat karya, industri strategis, dan UMKM. 

Kemudian, sebanyak Rp 600 triliun digunakan untuk jaring pengaman sosial. Sedangkan Rp 400 triliun sisanya untuk dana kesehatan.

Usulan penambahan anggaran penanganan corona dengan melihat kebijakan anggaran di negara lain. Indonesia baru menganggarkan dana Rp 405,1 triliun atau sebesar 2,7% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sedangkan banyak negara lain menganggarkan 10%-20% dari PDB.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...