Mendag Sebut Kerugian Pusat Belanja Selama 2 Bulan Tutup Rp 12 Triliun

Image title
18 Juni 2020, 18:36
Mendag Sebut Kerugian Pusat Belanja Selama 2 Bulan Tutup Rp 12 Triliun.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Pengunjung berbelanja saat hari pertama pembukaan mal atau pusat perbelanjaan di DKI Jakarta.

Seperti diketahui,  sejumlah mal atau pusat perbelanjaan di Jakarta resmi kembali beroperasi sejak Senin (15/6), menyusul diterapkannya fase transisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

(Baca: Hanya 15% Pengunjung Mal yang Berbelanja, Peretail Masih akan Merugi)

Ketua Umum Aprindo Roy Mandey sebelumnua mengatakan, pada fase awal pembukaan mal, jumlah pengunjung yang berbelanja diperkirakan hanya 15%. Sementara sisanya, datang hanya untuk sekadar jalan-jalan menghilangkan rasa bosan setelah tiga bulan mengurung diri di rumah.

"Orang yang berkunjung ke mal paling yang belanja hanya 10%-15% saja. Sangat rendah sekali dan hampir tidak ada arti untuk menggerakan sektor perdagangan atau ritel yang saat ini sedang terdampak," kata Roy kepada Katadata.co.id, Selasa (16/6).

Penyebab utama minimnya tingkat pembelian pada pusat perbelanjaan lantaran faktor daya beli yang masih sangat rendah. Terlebih lagi, belum dapat dipastikan kapan perekonomian pulih.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan, pihaknya tidak akan segan-segan menutup mal yang melanggar protokol kesehatan. Ini dilakukan untuk terjadinya gelombang kedua pandemi corona. 

"Evaluasi itu memerlukan waktu tidak cukup satu hari, harus beberapa hari baru nanti kami evaluasi, tapi saya mengajak semuanya untuk tertib menjalankan protokol kesehatan," kata Anies di Jakarta, Selasa (16/6).

Menurut dia, keputusan membuka kembali operasional pusat perbelanjaan atau mal sangat berisiko tinggi terhadap meningkatnya jumlah penderita Covid-19. Namun, hal itu dapat diantisipasi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...