Dampak Pandemi, Pertumbuhan Industri Makanan Minuman Tak Capai Target
Meski demikian ada beberapa perusahaan yang tetap menunjukkan tajinya saat pandemi. Salah satunya adalah PT Mayora Group yang mampu mengekspor produk makanan dan minuman senilai Rp 1,07 triliun.
Rachmat mengatakan hal tersebut merupakan angin segar pada industri makanan RI. Namun dia menyatakan bahwa tidak banyak perusahaan yang bernasib baik seperti Mayora saat ini. “Hanya yang besar-besar saja seperti Mayora dan Indofood. Tapi kami tidak tahu berapa angkanya,” kata dia.
Berdasarkan data Kemendag, pada periode Januari–Mei 2020, neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar US$ 4,3 miliar. Dari angka tersebut, nilai ekspor produk makanan olahan Indonesia pada Januari−Mei 2020 tercatat sebesar US$ 1,32 miliar, meningkat 7,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun negara tujuan utama ekspor produk makanan olahan Indonesia pada Januari−Mei 2020 yakni Amerika Serikat senilai US$ 293,6 juta (dengan pangsa pasar 22,1%), Filipina US$ 161,4 juta (12,1%). Lalu, Malaysia US$ 101,6 juta (7,6%), Singapura US$ 74,9 juta (5,6%), dan Jepang US$ 71,9 juta (5,4%).
(Baca: Perdagangan Bebas Indonesia-Australia Berlaku, Siapa yang Untung?)