Pengusaha Konstruksi Keluhkan Banjir Baja Impor Tak Berlabel SNI

Image title
10 Juli 2020, 11:19
Pengusaha Konstruksi Soroti soal Banjir Baja Impor Tak Berlabel SNI.
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
Suasana aktivitas pengerjaan proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek di ruas Jalan Rasuna Said, Jakarta, Kamis (14/5/2020). Pengusaha konstruksi menyoroti maraknya baja impor yang tak berlabel SNI masuk ke dalam negeri.

Ekspor besi dan baja meningkat selama periode Januari–Maret 2020 sebesar 36%. Sementara, impor turun sekitar 23%.

Meski begitu, dengan permintaan baja di dalam negeri yang menurun lebih dari 50% selama periode tersebut, menyebabkan volume impor yang masuk terasa cukup signifikan selama kuartal I 2020.

"Karena demand turun dan impor tinggi, maka tingkat utilisasi baja nasional 10-30%," ujarnya.

Permintaan Baja Turun

Sementara itu, Ketua Bidang 3 BPP HIPMI Perdagangan, Perindustrian, dan ESDM sekaligus Direktur Gobel Internasioanal Rama Datau mengatakan, pandemi virus corona membuat industri terpukul. Kondisi semakin diperburuk dengan diterapkannya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat kegiatan ekonomi terhenti sehingga berdampak pada penurunan permintaan di pasar.

Sebagai industri yang pendukung industri lain, produk baja harus menjadi perhatian khusus oleh seluruh pemangku kepentingan. "Kita lihat industri bajanya banyak gempuran dari baja impor, mungkin bisa membantu memproteksi industri baja ke depan dari produk impor," ujar Rama.

Membanjirnya impor besi dan baja juga sempat  menuai sorotan Presiden Joko Widodo. Hal ini menjadi salah satu sumber defisit neraca perdagangan serta menggerus transaksi berjalan. 

Bata Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor besi dan baja sepanjang 2019 mencapai US$ 10,39 miliar atau sekitar Rp 753 triliun. Realisasi impor baja meningkat 1,42% dibanding tahun sebelumnya US$ 10,25 miliar.

Selain menyebabkan defisit dagang dan transaksi berjalan, impor baja juga menyebabkan utilitas pabrik di dalam negeri menjadi sangat rendah.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...