Indef Ragu Pemerintah Mampu Capai Target Subtitusi Impor 35%
Pandemi covid-19 membuat aktivitas perdagangan luar negeri menjadi lebih terbatas. Kondisi kian diperburuk dengan adanya pembatasan perjalanan internasional yang membuat negosiasi bisnis turut terhambat.
"Saya tidak optimistis, tapi harus dilakukan karena kondisinya memaksa kita mengurangi ketergantungan ekspor negara lain," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan untuk mencapai target tersebut telah dilakukan pemetaan terhadap sektor-sektor industri tertentu yang harus dipacu untuk memenuhi target. Beberapa sektor industri yang menjadi target Kemenperin untuk dipacu substitusi impor antara lain industri mesin, kimia, logam, elektronik, dan kendaraan bermotor.
Agus menjelaskan langkah mendorong industri substitusi akan dijalankan secara simultan, antara lain dengan upaya peningkatan utilitas produksi dengan target mencapai 85% pada 2022. “Kondisi pandemi virus corona membuat kita menyadari perlunya pendalaman struktur industri. Sehingga perlu upaya tepat untuk mengatasi ketergantungan impor,” kata Agus dalam siaran pers, Jumat (21/8).
Meski demikian ia menegaskan bahwa Indonesia tidak anti impor, sebab pemerintah pun menyadari ada beberapa barang atau produk yang belum bisa dihasilkan di daam negeri. Agus mencontohkan, beberapa produk seperti bahan baku dan barang modal, masih boleh dipasok dari luar negeri.