Pemulihan Sektor Transportasi Diramal Berlanjut di Kuartal IV

Rizky Alika
4 September 2020, 17:23
Pemulihan Sektor Transportasi Diramal Terus Berlanjut di Kuartal IV .
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/wsj.
Calon penumpang dengan menerapkan jaga jarak mengantre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (10/7/2020). Sektor transportasi diperkirakan mulai pulih pada kuartal III 2020 seiring PSBB transisi dan pulihnya aktivitas masyarakat.

Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat Organda Ateng Aryono mengatakan, sektor transportasi belum sepenuhnya pulih bila dibandingkan dengan masa sebelum Covid-19. Namun, penerapan adaptasi kebiasaan baru memang sedikit mendorong pergerakan transportasi darat.

"Rata-rata operasi mobil untuk pergerakan antar kota mencapai 40% dari kapasitas semua armada," ujar dia. Sementara, pergerakan transportasi rute tertentu mencapai 50% dari kapasitas armada.

Kemudian, rata-rata pergerakan dalam kota mencapai 60%. Sedangkan pergerakan di beberapa daerah masih di bawah 30% dari total kapasitas armada. Khusus Jakarta dan kota besar lainnya, pergerakan mobil mencapai 40-50%.

Ateng juga mencatat, ada peningkatan pergerakan kendaraan saat libur panjang 17 Agustus lalu. "Okupansi ada kenaikan rata-rata 70%," ujar dia.

Meski begitu, saat ini pergerakan kendaraan kembali menurun. Terlebih lagi, sejumlah daerah menerapkan larangan keluar rumah pada jam malam.

Ia pun memperkirakan, sektor transportasi belum pulih sampai ditemukan vaksin Covid-19. Oleh karena itu, Ateng memprediksi sektor transportasi masih akan bergerak fluktuatif hingga pertengahan 2021

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) transportasi dan pergudangan mengalami kontraksi paling dalam, yaitu minus 30,84% dibandingkan triwulan II 2019. Sektor tersebut memberikan sumbangan pada PDB triwulan II sebesar 3,57%.

Meski begitu, beberapa bandara di Indonesia telah menunjukkan kenaikan pergerakan pesawat. Begitu pula kegiatan ekonomi di terminal, stasiun hingga pelabuhan mulai menggeliat setelah pemerintah melonggarkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Lonjakan sektor transportasi mulai terjadi pada Juli 2020. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah penumpang semua mode transportasi pada periode tersebut dibandingkan bulan sebelumnya.

Kenaikan Penumpang 

Menurut data BPS, jumlah penumpang pesawat domestik pada Juli sebanyak 1,5 juta orang atau naik 135,74% secara bulanan. Bagaimanapun, jumlah penumpang udara domestik dibanding Juli 2019 masih turun 79,58%. "Jadi ini belum pulih atau normal," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi virtual, Selasa (1/9).

Sementara itu, untuk moda angkutan laut, jumlah penumpang pada Juli 2020 tercatat sebanyak 836 ribu orang atau naik 29,63% dibanding bulan sebelumnya.

Peningkatan jumlah penumpang tertinggi terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok 1.000%, Belawan 600%, Makassar 77,27%, Tanjung Perak 62%, dan Balikpapan 50%. Jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera yang berangkat pada Juli 2020 sebanyak 12,2 juta orang atau naik 31,73% dibanding Juni 2020.

Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang commuter Jabodetabek, yaitu sebanyak 11,1 juta orang atau 90,83% dari total penumpang kereta. Peningkatan jumlah penumpang terjadi di semua wilayah Jabodetabek, Jawa non-Jabodetabek, dan Sumatera masing-masing naik 29,39%, 59,91%, dan 83,33%.

Suhariyanto menjelaskan alasan jumlah penumpang kereta api naik tinggi yaitu sudah bertambahnya frekuensi perjalanan kereta. Kemudian, jam operasional kereta api juga sudah kembali menjadi normal. "Jumlah penumpang KRL sekarang juga sudah 4 ribu orang meski masih jauh dari normal 9 ribu orang," katanya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...