RI Berpeluang Tingkatkan Ekspor Produk Furnitur ke Uruguay

Image title
Oleh Ekarina
5 September 2020, 15:40
RI Berpeluang Tingkatkan Ekspor Produk Furnitur ke Uruguay.
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
ilustrasi bongkar muat produk ekspor impor di pelabuhan. Idonesia membidik ekspor produk furnitur ke Amerika Latin yakni Uruguay.

“Penduduk kami hanya berjumlah kecil dan pasar yang diciptakan mungkin tidak atraktif. Namun, Uruguay bisa menjadi laboratorium investasi di Amerika Latin karena adanya kesamaan dengan negara anggota lainnya,” ujar Nicolas.

Hal serupa juga diungkap Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebiajkan Kawasan Amerop Kementerian Luar Negeri Ben Perkasa Drajat. Menurutnya, Uruguay bisa menjadi pintu gerbang pengusaha Indonesia untuk dapat menciptakan pasar di Amerika Latin.

“Kalau terjadi perubahan kepemimpinan di Amerika Latin, maka kebijakan juga bisa berubah. Namun, kalau kita sudah terikat dengan Mercosur di sana, maka komitmen lintas batas negara 0%,”

Sehingga, eksportir bisa mencoba ke negara-negara yang gampang masuknya, negara kecil dan terbuka sebagai pintu masuk. 

Tantangan Ekspor 

Meskipun memiliki potensi keterjangkauan pasar luas, namun ekspor ke kawasan terdapat beberapa kendala yang dihadapi. Misalnya Negara Mercosur menerapkan tarif yang cukup tinggi untuk produk impor, yakni 0-20%, PPn 21%, plus pajak lokal 10%.

Selain itu, Argentina sebagai salah satu anggotanya juga menerapkan aturan impor yang sangat ketat. Menurut Dubes Niniek, pemerintah Argentina memberlakukan capital control sehingga masyarakat lokal hanya bisa menukar US$200 per bulan per orang. Hal ini menurutnya akan memberatkan bagi importir Argentina.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Niniek berharap penyelesaian perjanjian dagang PTA/FTA Indonesia dengan Mercosur dapat segera diselesaikan. “Mulai tahun ini pertemuan kedua antara RI dan Mercosur supaya ada kesamaan pandangan," katanya. 

Tak hanya permasalahan penetapan pajak yang tinggi, kendala lain yang dihadapi eksportir dalam mengirim produknya ke negara Amerika Latin adalah komoditas Indonesia belum dikenal. Selain itu, untuk memasukkan produk Indonesia ke pasar Indonesia harus dilakukan dengan agen lokal.

Oleh karena itu, Kedubes RI menyelenggarakan program stand expo untuk komoditas Indonesia dan pertemuan bisnis. Rencananya, kegiatan ini akan diselenggarakan secara vitual dan eksportir Indonesia dapat mengirimkan katalog produk.

Dia pun meminta pelaku usaha tak ragu untuk mengirimkan proposal penawaran produk ke sana. "Kalau terkendala bahsa, kami bantu terjemahkan. Tapi kalau tidak punya produk, kami tidak bisa bantu untuk meningkatkan penetrasi pasar produk ke negara akreditasi,” katanya.

Reporter/Penyumbang Bahan : Agatha Lintang (Magang) 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...