KPPI Sebut Safeguard Baja Tak Bisa Diperpanjang, Tawarkan Solusi Lain

Image title
22 Januari 2021, 14:13
safeguard baja, industri baja, produk baja, baja impor tiongkok
Agung Samosir|Katadata
Lembaran-lembaran baja di pabrik milik PT Krakatau Steel Tbk.

“Kemudian, pemohon juga dapat menyampaikan permohonan initial safeguard untuk produk di luar I-H section yang diproduksi oleh pemohon,” kata dia.

Mardjoko pun menekankan, daya saing industri dalam negeri tidak hanya karena adanya perlindungan melalui pengenaan bea masuk tindakan pengamanan (BMTP), tetapi, faktor lainnya seperti tingkat efisiensi perusahaan dan produktivitas pekerja yang belum optimal.

Dia mengatakan bahwa dalam melindungi industri dalam negeri dari lonjakan impor, baik World Trade Organization (WTO) maupun PP No.34/2011 telah mengatur instrumen trade remedies.

Protes Perpanjangan Safeguard Produk Baja

Presiden Konfederensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mendesak pemerintah untuk memberi kelonggaran perpanjangan safeguard. Terlebih, saat ini situasi tengah sulit akibat pandemi Covid-19.

Dia mengatakan, jika safeguard kepada pabrik baja nasional tidak diperpanjang, dikhawatirkan perusahaan tidak mampu bersaing dengan produk impor murah. Akibatnya, industi baja menutup unit usaha, sehingga menyebabkan PHK.

“Mudah-mudahan Kemendag bisa memberikan perpanjangan safeguard industri baja. Di tengah pandemi Covid-19, beri kemudahan memperpanjang safeguard.” ujar Said dalam konperensi pers, Kamis (22/1).

Menurut Said, perlindungan pun pantas diberikan. Sebab, murahnya baja Tiongkok didorong oleh unfair trade. Dalam hal ini, pemerintah Tiongkok memberi subsidi terhadap industri baja mereka. Bahkan, pemerintah setempat memberi subsidi untuk kebijakan lingkungan.

Sedangkan di Indonesia, kebijakan lingkungan termasuk limbah B-3 slag, sehingga scrap tanpa impunitas harus ditanggung industri baja. “Ini menjadi beban finansial dan meningkatkan biaya produksi,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Annisa Rizky Fadila
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...