Kemendag Klaim Daging Sapi Mahal Hanya di Jabodetabek dan Bandung

Happy Fajrian
29 Maret 2021, 20:26
harga daging sapi, impor daging sapi, kemendag
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.
Pedagang menimbang daging sapi yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (13/2/2021).

Kebutuhan Daging Sapi Diprediksi Melonjak

Berdasarkan neraca ketersediaan daging sapi 2021, Kemendag memperkirakan kebutuhan terhadap daging sapi sekitar 52.156 ton pada Maret, pada April naik sekitar 59.979 ton, sedangkan pada Mei sebanyak 76.769 ton.

Kemendag memproyeksikan sapi-sapi eks bakalan yang kemungkinan masuk melalui Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) bisa mencapai 4.984 ton pada Maret. Kemudian pada April diharapkan dapat masuk 6.491 ton dan pada Mei 8.400 ton.

Sementara itu, pasokan yang berasal dari importir daging direncanakan mencapai 36.754 ton di Maret, pada April sebanyak 13.881 ton dan Mei sebanyak 11.659 ton.

Kemudian, dari penugasan untuk Bulog, Kemendag mendapatkan informasi, pasokan daging sapi akan masuk pada Maret sekitar 2.772 ton, pada April 20.024 ton, dan Mei sebanyak 14.668 ton.

"Untuk (pasokan daging) Mei ini, kita berharap itu akan masuk sebelum Hari Raya Idul Fitri. Kalau sudah lewat Idul Fitri, maka sudah lewat momentumnya," kata Syailendra.

Saat menyusun neraca ketersediaan daging sapi, Kemendag berharap pasokan daging sapi pada Maret bisa mencapai antara 5.000 sampai 10.000 ton untuk membuat psikologi pasar bahwa semua daging sapi tersedia dan harganya terkendali.

Sementara itu potensi sapi siap potong dari 34 provinsi sebanyak 262.737 ekor. "Kami berharap rencana impor daging beku harus bisa masuk sesuai dengan jadwal ini. Kalau tidak akan mempengaruhi harga mengingat ini yang akan membantu menstabilkan harga daging sapi di pasar," katanya.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...