BPOM Luruskan Soal Kabar Produk Nestle Tidak Sehat

Pingit Aria
9 Juni 2021, 13:38
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia (ketiga kiri) didampingi Bupati Batang Wihaji (kiri) dan Presiden Direktur PT.
ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/foc.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia (ketiga kiri) didampingi Bupati Batang Wihaji (kiri) dan Presiden Direktur PT.

Selain itu, untuk memastikan konsistensi produk beredar sesuai dengan persetujuan saat pendaftaran, BPOM selalu melakukan pengawasan keamanan, mutu, dan label termasuk ING melalui sampling dan pengujian.

Lebih lanjut, BPOM terus mengimbau masyarakat agar menjadi konsumen cerdas dan tidak mudah terpengaruh dengan isu yang beredar. Selalu lakukan Cek KLIK (Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar, dan Cek Kedaluwarsa) sebelum membeli atau mengonsumsi produk pangan.

Sebelumnya, PT Nestlé Indonesia buka suara atas laporan Financial Times mengenai 60% produknya yang diduga tidak sehat. Pihak Nestlé menyatakan, laporan itu tidak mencakup seluruh portofolio penjualan global.

“Laporan tersebut didasarkan pada analisis yang mencakup hanya sekitar setengah dari portofolio penjualan global produk-produk kami. Analisis itu tidak mencakup produk-produk gizi bayi/anak, gizi khusus, makanan hewan peliharaan, dan produk kopi,” demikian pernyataan Nestlé Indonesia, dikutip dari situs resminya, Selasa (8/6).

Namun, perusahaan tersebut mengakui, bahwa sekitar 30% dari produknya tidak memenuhi standar kesehatan eksternal yang ketat. Produk itu didominasi produk indulgent, seperti cokelat dan es krim. Namun, produk-produk tersebut tetap bisa dikonsumsi dalam jumlah yang cukup sebagai bagian dari pola makan sehat dan seimbang.

Nestlé mengatakan, perusahaan terus berupaya memperbarui standar gizi dan kesehatan. Nestlé mengevaluasi semua portofolio, demi memastikan bahwa produk-produknya dapat membantu konsumen memenuhi kebutuhan gizi dan mendukung pola makan seimbang. 

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...